KONSEP KEPRIBADIAN GURU
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian Guru PAI
Dosen
: Drs.H.Nur Abadi,M.A
oleh:
Ani
Surani 11-01-1355
Enjangwikantini 11-01-1355
Purwaningsih 11-01-1355
Sulasman 11-01-1355
Budi
Santosa 11-01-1355
SEKOLAH TINGGI ILMU
TARBIYAH MUHAMMADIYAH WATES
Jl Jambu No 1, Wonosidi Lor, Wates,
Kulonprogo, D.I.Yogyakarta
2014
BAB
I PENDAHULUAN
A
LATAR BELAKANG
Guru dalam dunia pendidikan memiliki peran strategis dalam
mencapai tujuan pendidikan. Di dalam kehidupan masyarakat,guru juga dipandang
sebagai sosok yang seharusnya patut dijadikan seorang suri tauladan.Dalam upaya
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembannya,guru dituntut untuk
memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagaimana yang digariskan dalam
undang-undang.Kompetensi ini meliputi kompetensi pedagogik,profesional,sosial
dan kepribadian.Pada banyak kebijakan untuk pengembangan guru,berbagai pihak
masih berfokus pada kompetensi pedagogik dan profesional, dan sedikit yang
menyentuh pada kompetensi kepribadian.
Padahal,kepribadian seorang guru tercermin dari dari performance guru tersebut dalam
melakukan tugas dan tanggung jawabnya melakukan pengajaran dan pendidikan.Sosok
seorang guru adalah pribadi yang dekat dengan anak didik karena intensitas
pertemuan dan komunikasinya.Sehingga,kepribadian adalah satu hal yang penting
untuk juga diperhatikan oleh seorang guru.Penampilan dan pembawaan guru sangat
berpengaruh terhadap tanggapan dari peserta didik.Pribadi positif seorang guru
tentu akan mendapat tanggapan positif pula dari peserta didik,begitupun
sebaliknya.Oleh karenanya,penting untuk kita membahas tentang kepribadian seorang guru.
B
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian kepribadian
guru?
2.
Apa saja tipe-tipe
kepribadian itu?
3.
Hal apa yang berpengaruh
terhadap kepribadian?
4.
Bagaimana kepribadian
seorang guru dalam islam?
5.
Bagaimana kepribadian
seorang guru menurut undang-undang?
C
TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian
konsep kepribadian guru
2.
Mengetahui tipe-tipe
kepribadian itu
3.
Mengetahui kepribadian guru
dalam islam.
4.
Mengetahui kepribadian
seorang guru dalam undang-undang dan peraturan pemerintah
D
MANFAAT
1.
Meningkatkan dan
memperdalam pengetahuan mahasiswa mengenai kepribadian seorang guru
2.
Memberikan gambaran tentang
kepribadian guru yang baik dan sesuai aturan pemerintah.
3.
Memberikan motivasi bagi
mahasiswa calon guru untuk dapat
membentuk kepribadian yang mencerminkan karakter seorang guru.
BAB
II PEMBAHASAN
A
PENGERTIAN KONSEP KEPRIBADIAN
GURU
Secara umum konsep adalah suatu
abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau
fenomena lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,konsep diartikan dengan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada
di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
lain.Sedangkan di dalam Oxfort Student’s Dictionary of English, concept is
an adea; a basic prinsiple.Dari uraian tersebut maka konsep dapat dipahami
sebagai sebuah ide atau gambaran umum tentang suatu hal.
Kepribadian dalam istilah Inggris disebut dengan
personality dalam Oxford Student’s Dictionary of Englih diartikan
dengan the different qualities of a person’s charakter that make him/her different from other people.
Beberapa ahli mendefinisikan kepribadian sebagai
berikut:
1.
Allport
Dengan mengecualikan beberapa sifat
kepribadian dapat dibatasi sebagai cara bereaksi yang khas dari seseorang
individu terhadap perangsang sosial dan kualitas penyesuaian diri yang
dilakukannya terhadap segi sosial dari lingkungannya.
2.
Mark A.May
Apa yang memungkinkan seseorang
berbuat efektif atau memungkinkan seseorang mempunyai pengaruh terhadap orang
lain . Dengan kata lain , kepribadian adalah nilai perangsang sosial perangsang
seseorang.
3.
Woodworth
Kualitas dari seluruh tingkah laku
seseorang.
4.
Morrison
Keseluruhan dari apa dicapai
seseorang individu dengan jalan menampilkan hasil-hasil kultural dari evolusi
sosial.
5.
Hartmann
Susunan yang terintegrasikan dari
ciri-ciri umum seorang individu sebagaimana dinyatakan dalam corak khas yang
tegas yang diperlihatkan kepada orang lain.
6.
L.P Thorp
Sinonim dengan pikiran tentang
berfungsinya seluruh individu secara organisme yang meliputi seluruh aspek yang
secara verbal terpisah-pisah seperti : intelek, watak, motif, emosi, minat,
kesediaan untuk bergaul dengan orang lain (sosialitas), dan kesan individu yang
ditimbulkannya pada orang lain serta efektivitas sosial pada umumnya.
7.
C.H Judd
Hasil lengkap serta merupakan suatu
keseluruhan dari proses perkembangan yang telah dilalui individu.
8.
Wetherrington
Dari seluruh definisi yang telah
dikemukakan di atas Wetherington menyimpulkan, bahwa kepribadian mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Manusia karena keturunannya
mula sekali hanya merupakan individu dan kemudian barulah merupakan suatu
pribadi karena pengaruh belajar dan lingkungan sosialnya.
b.
Kepribadian adalah istilah
untuk menyebutkan tingkah laku seseorang secara terintegrasikan dan bukan hanya
beberapa aspek saja dari keseluruhan itu.
c.
Kata kepribadian menyatakan
pengertian tertentu saja pada pikiran orang lain dan isi pikiran itu ditentukan
oleh nilai perangsang sosial seseorang.
d.
Kepribadian tidak
menyatakan sesuatu yang bersifat statis, seperti bentuk badan atau ras tetapi
menyertakan keseluruhan dan kesatuan dari tingkah laku seseorang.
e.
Kepribadian tidak
berkembang secara pasif saja, setiap orang mempergunakan kapasitasnya secara
aktif untuk menyesuaikan diri kapada lingkungan sosial. [1]
Dalam buku Psikologi,Carol Wade menyatakan kepribadian adalah pola-pola perilaku ,tata
krama,pemikiran,motif dan emosi yang khas yang memberikan karakter kepada
individu sepanjang waktu dan pada berbagai situasi yang berbeda.Pola ini
meliputi banyak trait yaitu cara-cara dan kebiasaan berperilaku, berpikir, dan merasakan: pemalu,
ramah,mudah berteman,kasar,murung,percaya diri, dan sebagainya. [2] Kepribadian merupakan pola perilaku dan cara
berpikir yang khas yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap
lingkungannya.[3]
Dalam pengertian umum orang tidak mengalami kesulitan untuk
menjelaskan siapa guru dan bagaimana sosok guru.Dalam pengertian ini,makna guru
selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak, di lembaga
pendidikan dan mereka harus menguasai bahan ajar yang terdapat dalam
kurikulum.Secara umum, baik sebagai pekerjaan atau sebagai profesinya,guru
selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat
penting.
Secara legal formal,guru adalah seseorang yang memperoleh
surat keputusan (SK),baik dari pemerintah maupun swasta,untuk melaksanakan
tugasnya. Dalam surat edaran Mendikbud dan kepala BAKN Nomor 57686/MPK/1989
dinyatakan lebih spesifik bahwa “Guru ialah pegawai negeri sipil yang diberi
tugas,wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pendidikan di sekolah(termasuk hak yang melekat pada jabatan)”.
Dalam
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional,guru dipandang sebagai bagian yang kecil
dari istilah “pendidik”.Dinyatakan dalam Pasal 39 (2) pengertian tentang
pendidik sebagai berikut:
“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,melakukan
pembimbingan, dan pelatihan serta melakukan penelitihan dan pengabdian kepada
masyarakat,terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi ”
Dalam
hal ini,Ketentuan Umum butir 6 menyatakan pendidik sebagai berikut.
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen,konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.”
Jadi konsep kepribadian guru disini adalah gambaran
umum tentang pola perilaku atau karakter seorang guru atau pendidik secara
terintegrasi yang timbul karena adanya belajar dan bersifat tidak statis yang berkaitan atau memberi
pengaruh terhadap kegiatan mendidik yang dilakukannya baik secara langsung
maupun tidak.
B
TIPE-TIPE KEPRIBADIAN
Dalam ilmu psikologi,secara garis besar pembagian tipe
kepribadian manusia ditinjau dari bebarapa aspek antara lain:
1.
Aspek Biologis, yang mempengaruhi tipe kepribadian seseorang didasarkan atas konstitusi tubuh
dan bentuk tubuh yang dimiliki seseorang. Tokoh yang mengemukakan teorinya
berdasarkan aspek biologis adalah :
a.
Hippocrates dan Galenus
Mereka berpendapat, bahwa yang mempengaruhi tipe kepribadian seseorang
adalah jenis cairan tubuh yang paling dominan, yaitu:
1) Tipe Choleris : sifatnya agak emosi, mudah marah dan mudah tersinggung.
2)
Tipe Melancholic : agak tertutup, rendah diri, mudah sedih dan
sering putus asa.
3)
Tipe Plegmatis: statis, lamban, apatis, pasif, dan pemalas
4)
Tipe Sanguinis :agak aktif, cekatan, periang dan mudah bergaul.
b.
Kretchmer
Kretchmer mendasarkan pada bentuk
tubuh seseorang.
1)
Tipe Astenis atau
liptosome :tubuh tinggi kurus.
2)
Tipe Piknis,tubuh
gemuk bulat Sifat:periang,mudah bergaul,suka humor.
3)
Tipe Atletis,tubuh
tinggi kekar berotot.Sifat mudah menysuaikan diri,berpendirian teguh dan
pemberani.
4)
Tipe displastis,bentuk
tubuh campuran.Sifat mudah terombang ambing oleh situasi.
c.
Sheldon
1)
Ektomorph :suka menyendiri kurang bergaul
2)
Mesomorph :giat bekerja,mampu mengatasi sifat agresif
3)
Endomorph :kurang cerdas,senang makan,suka dengan
kemudahan yang tidak banyak membawa resiko.
2.
Aspek Sosialis, pembagian ini didasarkan kepada
pandangan hidup dan kualitas sosial seseorang . Yang mengemukakan teorinya
berdasarkan aspek sosiologi ini antara lain :
a. Edward Spranger, ia berpendapat bahwa kepribadian
seseorang ditentukan oleh pandangan hidup mana yang dipilihnya. Berdasarkan hal
itu ia membagi tipe kepribadian menjadi :
1) Tipe Teoritis, orang yang perhatiaanya selalu diarahkan kepada masalah teori dan
nilai-nilai, ingin tahu, meneliti dan mengemukakan pendapat.
2) Tipe Ekonomis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju
kepada manfaat segala sesuatu berdasarkan faedah yang dapat mendatangkan untung
rugi.
3) Tipe Estetis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju
kepada masalah-masalah keindahan.
4) Tipe Sosial, yaitu orang yang perhatiannya tertuju ke
arah kepentingan kemasyarakatan dan pergaulan.
5) Tipe Politis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju
kepada kepentingan kekuasaan, kepentingan dan organisasi.
6) Tipe Religius, yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran
agama, senang dengan masalah-masalah ke-Tuhanan, dan keyakinan agama.
b. Muray, membagi kepribadian menjadi :
1) Tipe Teoretis, yaitu
orang yang menyenangi ilmu pengetahuan, berfikir logis dan rasional.
2) Tipe Humanis, yaitu tipe orang yang memiliki sifat
kemanusiaan mendalam.
3) Tipe Sensasionis, yaitu tipe orang yang suka sensasi dan
berkenalan.
4) Tipe Praktis, yaitu tipe orang yang giat bekerja dan
mengadakan praktik.
c.
Fritz Kunkel
1) Tipe Sachelichkeit:banyak menaruh perhatian pada
masyarakat
2) Tipe ichhaftigkeit:banyak menaruhh perhatian pada diri
sendiri
3. Aspek Psikologis
a. Dalam pembagian tipe
kepribadian berdasarkan psikologis Prof.Heyman mengemukakan, bahwa dalam diri
manusia terdapat tiga unsur :
emosionalitas, aktivitas, dan fungsi sekunder (proses pengiring).
1) Emosionalitas, merupakan unsur yang mempunyai sifat yang
didominasi oleh emosi yang positif , sifat umumnya adalah kurang respek
terhadap orang lain, perkataan berapi-api, tegas, ingin menguasai, bercita-cita
yang dinamis, pemurung,dan suka berlebih-lebihan.
2) Aktivitas, yaitu sifat yang dikuasai oleh aktivitas
gerakan, sifat umum yang tampak adalah lincah, praktis, berpandangan luas,
ulet, periang dan selalu melindungi kepentingan orang lemah.
3) Fungsi Sekunder, yaitu sifat yang didominasi oleh
kerentanan perasaan, sifat umum yang tampak, watak tertutup, tekun, hemat,
tenang dan dapat di percaya.
b. Carl Gustav yang membagi manusia menjadi dua pokok :
1) Tipe Extrovert, yaitu orang yang terbuka dan banyak
berhubungan dengan kehidupan nyata.
2) Tipe Introvert, yaitu orang yang tertutup dan cenderung
kepada berpikir dan merenung.
C
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH TERHADAP KEPRIBADIAN
Faktor sikap,bakat,kecakapan,minat dan perasaan (instrinsik
faktor) sangat berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seseorang.Juga
need/kebutuhan dan motivasi serta tujuan seseorang demikian dengan persepsi
seseorang.
Faktor ekstrinsik atau faktor yang datangnya dari luar
seperti sosialisasi seseorang,faktor budaya,nilai,ideologi akan pula
berpengaruh terhadap kepribadian.[4]
Pembentukan kepribadian menurut teori psikodinamika sigmund
Freud,dimulai dari id,ego dan super ego.Id sudah ada sejak manusia dilahirkan
dan merupakn sumber energi psikologis yang tidak disadari dan motivasi untuk
menghindari rasa sakit dan mendapat
kesenangan.Ego merupakan sistem kedua yang ada setelah id.Ego adalah wasit
antara kebutuhan insting dan tuntutan hukum sosial masyarakat.Superego mewakili
moralitas termasuk didalamnya suara hati
yang memberitahu kebenaran.
D
KEPRIBADIAN GURU DALAM ISLAM
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah,dalam tugas
penciptaannya mempunyai dua fungsi sebagai khalifah dan hamba Alllah. Guru
dalam islam adalah orang yang betanggungjawab terhadap perkembangan anak didik
dengan mengupayakan seluruh potensinya,baik potensi afektif,kognitif maupun
psikomotorik.Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggungjawab meberikan
pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar
mencapai tingkat kedewasaan serta mampu
berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah
Tokoh paling sukses yang mendidik karakter manusia
adalah Muhammad SAW.Keluhuran budi dan dan sifat keteladanan beliau tersurat
dalam QS Ahzab 21.
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
21. Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.
Kemuliaan sifatnya yang paling mendasar adalah shiddiq,fathonah,tabligh
dan amanah.Keempat karakter inilah yang harus dimiliki oleh setiap individu
untuk mengembangkan nilai-nilai mulia lainnya.Akan tetapi sebagai seorang guru
guru harus memiliki sifat –sifat yang lebih spesifik untuk menunjang pekerjaannya.Berikut
adalah sifat-sifat keguruan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
1.
Kasih sayang.Sifat
kasih sayang wajib dimiliki oleh setiap pendidik sehingga proses pembelajaran
yang diberikan menyentuh hingga ke relung kalbu.
2.
Sabar,Sifat sabar
adalah bekal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pendidik yang
sukses.Keragaman sikap dan kemamauan memahami yang dimiliki oleh anak didik
menjadi tantangan bagi pendidik.
3.
Cerdas,seorang
pendidik harus mampu menganalisis setiap masalah yang muncul dan memberikan solusi
yang tepat untuk mengembangkan anak didiknya.Kecerdasan yang dibutuhkan tidak
hanya intelektual namun juga emosional dan spiritual.
4.
Tawadhu’.Sifat
tawadhu akan mempermudah pembelajaran dan memperkuat pengaruh baik pendidik
kepada anak didik karena penghormatan
5.
Bijaksana
6.
Pemberi maaf
7.
Kepribadian yang kuat (kewibawaan,tidak
cacat moral,dan tidak diragukan kemampuannya) sehingga memunculkan appresiasi
dari anak didik ,bukanya appriori.Secara otomatis kepribadian yang kuat bisa
mencegah terjadinya banyak kesalahan dan mampu menanamkan keyakinan dalam diri
anak.
Menurut Imam Al Ghazali seorang guru hendaknya
memiliki sifat-sifat sebgai berikut
1.
rasa kasih sayang dan
simpatik
2.
tulus ikhlas
3.
jujur dan terpercaya
4.
lemah lembut dalam memberi
nasehat
5.
berlapang dada
6.
memperlihatkan perbedaan
individu
7.
mengajar tuntas
8.
memiliki idealisme
Konsep guru yang diajarkan Al Ghazali mampu
mengungkapkan ciri-ciri guru yang baik. [5]
Syarat pokok guru dalam islam menurut Sulani
1.
Syarat syakhsiah,memiliki
kepribadian ysang dapat diandalkan
2.
Syarat ilmiah, memiliki
ilmu yang mumpuni
3.
Syarat idhafiah, mengetahui
menghayati dan menyelami manusia yang dihadapinya [6]
E
KEPRIBADIAN GURU
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
Menurut PP No 74 tahun 2008,Guru wajib mempunyai
kompetensi yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan,dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dikuasai,dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.Kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik,kepribadian,sosial dan profesional.Kompetensi kepribadian yang
sekurang-kurangnya harus dimiliki oleh guru yaitu:
1.
Beriman dan bertakwa;
Bertakwa adalah iman
kepada Allah yang dapat menumbuhkan karakter rendah hati dan optimistik.Bertaqwa
adalah cinta kepada Allah dan cinta akan menumbuhkan motivasi positif dan
berkreativitas tinggi
Guru, sesuai dengan tujuan
ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin mendidik anak didik agar bertakwa kepada
Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. Sebab ia adalah teladan bagi
anak didiknya sebagaimana Rasulullah saw,menjadi teladan bagi umatnya. Sejauh
mana guru mampu memberi teladan yang baik kepada semua anak didiknya, sejauh
itu pulalah ia akan diperkirakan akan berhasil mendidik mereka agar menjadi
generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
2.
Berakhlak mulia;
Budi pekerti guru penting dalam
pendidikan watak anak didik. Guru harus menjadi teladan, karena anak-anak
bersifat suka meniru. Di antara tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang
mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika
pribadi guru berakhlak mulia pula. Guru yang tidak berakhlak mulia tidak
mungkin dipercaya untuk mendidik.
Yang dimaksud akhlak mulia dalam
ilmu pendidikan Islam adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti
yang dicontohkan pendidik utama, Nabi Muhammad saw. Dalam kegiatan mengajar /
mendidik sikap guru sangat penting. karena berhasilnya mengajar sangat
ditentukan oleh sifat dan sikap guru.
3.
Arif dan bijaksana;
Untuk memndisiplinkan
siswa perlu teladan guru.Dalam menanamkan disipilin guru bertanggungjawab
mengarahkan dan berbuat baik ,menjadi contoh sabar dan penuh pengertian
(bijaksana) .Guru harus dapat mendisiplinkan siswa dengan kasih sayang,terutama
disiplin diri.
§
membantu peserta didik
mengembangkan pola perilaku untuk dirinya
§
meningkatkan standar
perilakunya
§
menggunakan pelaksanaan
aturan untuk menegakkan disiplin [7]
4.
Demokratis;
Pelanggaran siswa terhadap
peraturan terjadi bukan karena tidak taat aturan.Tetapi mungkin karena
kurangnya rasa memiliki terhadap aturan tersebut.Budaya musyawarah dan dialog
adalah perlu juga untuk dikembangkan oleh guru dalam hubungannya dengan siswa
sehingga guru tidak bersikap otoriter dan terjalin komunikasi dialogis.
5.
Mantab,stabil dan dewasa
Banyak masalah yang dapat
timbul karena kepribadaian guru yang kurang mantab,stabil dan dewasa.Kondisi
yang demikian sering membuat guru melakukan tindakan-tindakan yang tidak
profesional,tidak terpuji dan bahkan tindakan yang tidak senonoh.Misalnya.kasus
tindak kekerasan terhadap peserta didik,pelecehan seksual dan sebagainya.Hal
ini tentu mencoreng citra guru sebagai panutan dan teladan siswa.
6.
Berwibawa;
Kewibawaan adalah sikap
dan penampilan yang dapat menimbulkan rasa segan dan rasa hormat.Sehingga
dengan kewibawaan seperti itu anak didik merasa memperoleh pengayoman dan
perlindungan
Q.S Furqan ayat 63
ß$t7Ïãur Ç`»uH÷q§9$# úïÏ%©!$# tbqà±ôJt n?tã ÇÚöF{$# $ZRöqyd #sÎ)ur ãNßgt6sÛ%s{ cqè=Îg»yfø9$# (#qä9$s% $VJ»n=y ÇÏÌÈ
63. dan hamba-hamba Tuhan yang
Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah
hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan.
Kewibawaan harus dimiliki
oleh guru, sebab dengan kewibawaan proses belajar mengajar akan terlaksana
dengan baik, berdisiplin, dan tertib.
7.
Jujur;
Kejujuran adalah karakter yang sangat penting dimiki
oleh seorang guru.Ditengah kondisi bangsa Indonesia saat ini,nilai-nilai
kejujuran adalah nilai yang sangat perlu ditanamkan pada siswa.Guru sebagai role
of mode harus terlebih dahulu memiliki karakter kejujuran ini untuk
kemudian bisa menanamkannya pada siswanya.
8.
Sportif;
Sportif adalah jiwa ksatria yang juga perlu dimiliki seorang guru.Guru
harus memiliki kebesaran hati untuk mengakui kesalahan jika berbuat
keliru.Menghargai kesepakatan dan aturan yang telah disepakati.Jiwa sportif
akan melahirkan kompetisi yang sehat.Dalam menumbuhkan prestasi belajar
siswa,sportivitas adalah nilai yang harus dijunjung tinggi.
9.
Menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat;
Menjadi
teladan merupakan bagian integral dari seorang guru.Guru harus menjadi teladan
di dalam pengajaran dan seluruh aspek kehidupannya.
10. Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
Guru harus senantiasa
mengevaluasi kinerjanya sendiri,meski tanpa adanya pengawasan.Evaluasi ini
dimaksudkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.Segala hal yang dipandang belum optimal harus di tingkatkan
sehingga mutu pembelajaran dan lulusan dapat mencapai target yang diharapkan.
11. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Ilmu pengetahuan,teknologi dan
zaman selalu berkembang.Guru meskipun telah memiliki kualifikasi pendidikan
sebagaimana yang distandarkan pemerintah,masih tetap dan terus mengembangkan
pribadinya.Guru tidak boleh puas dengan apa yang dimilikinya sekarang,karena
tanpa mengembangkan diri,guru akan segera tertinggal jauh dari perkembangan
jaman.
Dalam Penjelasan
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan
bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kemampuan kepribadian yang: (1) mantap;
(2) stabil; (3) dewasa; (4) arif (5) berwibawa; (6) menjadi teladan bagi
peserta didik dan (7) berakhlak mulia; Sementara itu, Permendiknas No. 16 Tahun
2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru menjelaskan kompetensi kepribadian
untuk guru kelas dan guru mata pelajaran, pada semua jenjang pendidikan dasar
dan menengah, sebagai berikut:
- Bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, mencakup:
(a) menghargai
peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat,
daerah asal, dan gender; dan
(b) bersikap sesuai dengan norma agama yang
dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional
Indonesia yang beragam.
- Menampilkan diri sebagai pribadi
yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat, mencakup:
(a) berperilaku
jujur, tegas, dan manusiawi;
(b) berperilaku yang
mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan
(c)berperilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
- Menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, mencakup:
(a) menampilkan diri
sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan
(b) menampilkan diri
sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
- Menunjukkan etos kerja, tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri,
mencakup:
(a) menunjukkan
etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi;
(b) bangga menjadi
guru dan percaya pada diri sendiri; dan
(c) bekerja mandiri
secara profesional.
- Menjunjung tinggi kode etik
profesi guru, mencakup:
(a) memahami kode
etik profesi guru;
(b) menerapkan kode
etik profesi guru; dan
(c) berperilaku
sesuai dengan kode etik guru.
BAB III PENUTUP
A
KESIMPULAN
Konsep kepribadian guru adalah
gambaran umum tentang pola perilaku atau karakter seorang guru atau
pendidik secara terintegrasi yang timbul karena adanya
belajar dan bersifat tidak statis yang
berkaitan atau memberi pengaruh terhadap kegiatan mendidik yang dilakukannya
baik secara langsung maupun tidak.
Dalam ilmu psikologi,secara garis besar pembagian tipe
kepribadian manusia ditinjau dari bebarapa aspek antara lain:biologis,sosialis
dan psikologis.
Perkembangan kepribadian seseorang dapat dipengaruhi
oleh faktor dari dalam /instrinsik (sikap,bakat,kecakapan,minat ,perasaan,kebutuhan,motivasi
dan tujuan) dan faktor luar/ekstrinsik (sosialisasi, budaya,nilai,ideologi).
Dalam islam,teladan terbaik pendidk adalah Rasulullah
SAW yang memiliki empat sifat utama yaitu tabligh,fathonah,amanah dan
shidiq.Dalam aturan perundang-undangan di Indonesia,Kepribadain seorang guru
dinyatakan dengan istilah kompetensi kepribadaian yang tertuang dalam PP No 74
Tahun 2008,Penjelasan PP No 19 Tahun 2005 dan permendiknas No.
16 Tahun 2007
B
SARAN
1.
Bagi guru dan calon
guru,hendaknya memperhatikan kompetensi
pendidik secara keseluruhan dan menitikberatkan pada kompetensi kepribadian
karena kepribadian seorang guru memberikan nilai pengaruh yang besar bagai
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi,Arifin.Strategi
& Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter.Yogyakarta :Ar-ruzz Media
2012
Carole Wade Carole Travis. Psikologi jilid 2 .Jakarta:
Erlanggga 2007 Jalaludin.Psikologi Agama.Jakarta:Raja Grafindo Persada.2007
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional.
Yogyakarta:Ar-ruzz.2008
Mulyasa. Standar Kompetensi dan Serifikasi
Guru Bandung:PT Remaja Rosda Karya .2008
Tri Rusmi Widayatun.Ilmu Perilaku.Jakarta:CV Agung
Seto.1999
Undang-Undang
Rebublik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan
Pemerintah Rebublik Indonesia No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
Peraturan
Pemerintah Rebublik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
[1]
Prof.Dr.H.Jalaludin.Psikologi Agama.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007)
edisi revisi h.192-193
[2]
Carole Wade Carole Travis. Psikologi jilid 2 (Jakarta: Erlanggga
2007 ) h.194
[3]
Tri Rusmi Widayatun.Ilmu Perilaku.(Jakarta:CV Agung Seto.1999) h.55
[4]
Tri Rusmi Widayatun,1999 h. 57
[5] Barnawi Strategi & Kebijakan Pembelajaran
Pendidikan Karakter. (Yogyakarta:Ar-ruzz Media 2012) h.93-97
[6]
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional.( Yogyakarta:Ar-ruzz
2008) h.129
[7]
Dr E Mulyasa M.Pd. Standar Kompetensi dan Serifikasi Guru (Bandung:PT
Remaja Rosda Karya ,2008) cet 3 h.123
Tidak ada komentar:
Posting Komentar