KONSEP PENDIDIKAN MENURUT KH AHMAD DAHLAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pengajaran PAI
oleh
Enjangwikantini
BAB
I
PENDAHULUAN
A
LATAR BELAKANG
KH Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan Nasional
dan juga pendiri dari persyarikatan Muhammadiyah.Muhammadiyah sebagai sebuah
organisasi sosial dan pendidikan,sudah lebih dari seabad menunjukkan
existensinya.Tidak hanya di Yogyakarta tempat kelahirannya ,namun tersebar di
seluruh Nusantara.Setidaknya terdapat
172 perguruan tinggi,1143 SMA/SMK/MA,1772 SMP/Mts,2604 SD/MI,serta 4623
TK berada dibawah persyarikatan ini.[1]
Melihat perkembangan amal usaha Muhammadiyah,tentu
tidak terlepas dari sang pendiri KH Ahmad Dahlan.Ahmad Dahlan adalah seorang
tokoh pendidikan yang telah meletakan dasar-dasar pemikiran pembaharuan di
masanya.Ditengah masa penjajahan bangsa oleh kolonial Belanda,Ahmad Dahlan
membuat langkah –langkah kontroversial dalam bidang pendidikan.Bagaimanakah
pemikiran-pemikiran beliau dalam dunia pendidikan akan dibahas dalam makalah
ini.
B
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana riwayat hidup KH Ahmad Dahlan?
2.
Bagaimana
pemikiran-pemikiran Ahmad Dahlan dalam Pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A
BIOGRAFI KH AHMAD DAHLAN
Kyai
Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 dan meninggal dunia
tanggal 25 Februari 1923 dalam usia 55tahun.Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah
Muhammad Darwisy. Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang
keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan
yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di
antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. Silsilahnya
tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana 'Ainul Yaqin,
Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig
(Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai
Ilyas, Kyai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, dan Muhammad
Darwisy (Ahmad Dahlan).[2]
Ia
berasal dari keluarga yang didaktis dan terkenal alim dalam ilmu agama.Ayahnya
bernama KH Abu Bakar ,seorang imam dan khatib masjid besar Kraton
Yogyakarta.Sementara ibunya bernama Siti Aminah,putri KH Ibrahim yang pernah
menjabat sebagai penghulu di Kraton Yogyakarta.[3]
Sejak
kecil Dahlan diasuh dan dididik sebagai putra kyai.Pendidikan dasarnya dimulai
dengan belajar membaca,menulis,mengaji al Quran dan kitab-kitab agama.Pendidikan
ini diperoleh langsung dari ayahnya.Menjelang dewasa,ia mempelajari dan
mendalami ilmu-ilmu agama kepada beberapa ulama besar waktu itu.Diantaranya KH
Muhammad Shaleh(ilmu fikh),KH Muhsin (ilmu Nahwu)KHR Dahlan (ilmu Falak)KH
mahfudz dan Syekh Khayyat Sattokh (ilmu hadis)Syekh Amin dan Sayyid Bakri
(qira’at Alquran).[4]
Pada
tahun 1980 ,KH Ahmad Dahlan pergi ke Mekkah dan bermukim selama setahun.Tahun
1903,Dia kembali pergi ke Mekah dan banyak bertemu dengan ulama Indonesia yang
bermukim disana seperti Syekh Muhammad Khatib al Minangkabawi,Kyai Nawawi al
Banteni,Kyai Mas Abdullah dan Kyai Fakih
Kembang.Pada Saat itu ,dia juga berkenalan dengan ide-ide pembaharuan dari Ibn
Taimiyah,Ibn Qoyim al Jauziyah,Muhammad bin Abdul wahab,Jamla al Din al
Afghani,Muhammad Abduh,Rasyid Ridha dan sebagainya.[5]
Sepulang dari Mekah ia menikah dengan Siti Walidah,anak Kyai
Penghulu Fadhil yang merupakan sepupunya. Dari perkawinannya dengan Siti
Walidah, KH. Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan,
Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah. Disamping itu KH. Ahmad
Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah. la juga pernah
menikahi Nyai Rum, adik Kyai Munawwir Krapyak. KH. Ahmad Dahlan juga mempunyai
putera dari perkawinannya dengan Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur
yang bernama Dandanah. Ia pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman
Yogyakarta[6].
Dengan maksud mengajar agama, pada
tahun 1909 KH Ahmad Dahlan masuk Boedi Oetomo - organisasi yang melahirkan
banyak tokoh-tokoh nasionalis. Di sana beliau memberikan pelajaran-pelajaran
untuk memenuhi keperluan anggota. Pelajaran yang diberikannya terasa sangat
berguna bagi anggota Boedi Oetomo sehingga para anggota Boedi Oetomo ini
menyarankan agar KH Ahmad Dahlan membuka sekolah sendiri yang diatur dengan
rapi dan didukung oleh organisasi yang bersifat permanen. Hal tersebut
dimaksudkan untuk menghindari nasib seperti halnya pesantren-pesantren tradisional
yang terpaksa tutup bila kiai pemimpinnya meninggal dunia.Saran itu kemudian
ditindaklanjuti KH Ahmad Dahlan dengan mendirikan sebuah organisasi yang diberi
nama Muhammadiyah pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330). Organisasi ini
bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Melalui organisasi inilah beliau
berusaha memajukan pendidikan dan membangun masyarakat Islam.[7]
Langkah –langkah radikal yang dilakukan
KH Ahmad Dahlan diantaranya adalah pertama,membetulkan arah kiblat di
masjid-masjid di Yogyakarta.Kedua,menganjurkan untuk umat islam berpuasa
dan berhari raya menggunakan hisab falaki.Dengan gerakan tajdid
(pembaharuan)nya, KH Ahmad Dahlan bermaksud mendinamisasi umat islam.Beberapa
hal yang digagas oleh KH Ahmad Dahlan menuju pembaharuan agama islam di Indonesia
diantaranya adalah dalam hal memberantas bid’ah dalam peribadatan,mengkikis
khurafat dan takhayul,beribadah dan beramal dengan tidak bertaklid buta pada
ulama,menghilangkan pemakaman jenasah dengan berbagai pesta dan memberantas
penghapusan dosa dan pengiriman pahala bagi seseorang yang telah meninggal
dunia.[8]
Ide-ide kontroversial yang digagas KH Ahmad Dahlan menghadapi
berbagai rintangan dan hambatan.Namun begitu,KH Ahmad Dahlan melalui
persyarikatan Muhammadiyah mampu membuktikan dengan adanya berbagai
ortom,majlis dan amal usaha yang mendukung semangat untuk memurnikan ajaran
islam dan kembali pada sumber ajaran islam Al-Quran dan Hadis.
B
KONSEP PENDIDIKAN KH AHMAD
DAHLAN
Gagasan KH Ahmad Dahlan tentang pembaharuan islam di
Indonesia,selain karena interaksinya dengan beberapa pemikiran pembaharuan di
Timut Tengah,juga dikuatkan dengan keprihatinannya terhadap kondisi umat islam
di Indonesia.Umat islam terjebak pada kejumudan,kebodohan dan stagnanasi.Hal
ini diperparah dengan penjajahan Belanda yang begitu merugikan bangsa
Indonesia.
Secara umum ide pembaharuan KH Ahmad Dahlan dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu; pertama berupaya memurnikan (purifikasi)
ajaran islam dari khurafat,tahayul dan bid’ah yang tercampur dalam aqidah dan
ibadah.Kedua,mengajak umat islam untuk keluar dari pemikiran tradisional
melalui reinterpretasi terhadap doktrin islam dalam rumusan dan penjelasan yang
dapat diterima oleh rasio.[9]
Oleh karenanya upaya strategis yang dapat dilakukan
untuk menyelamatkan umat Islam dari pemikiran
yang statis menuju pemikiran yang dinamis adalah melalui pendidikan.Pendidikan
harus menjadi prioritas dalam pembangunan umat.Kunci dari kemajuan umat adalah
dengan kembali pada Al-Quran dan Hadis
Bagi KH Ahmad Dahlan, Islam hendaknya
didekati serta dikaji melalui kacamata modern sesuai dengan panggilan dan
tuntutan zaman, bukan secara tradisional. Beliau mengajarkan kitab suci Al
Qur'an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak hanya pandai membaca
ataupun melagukan Qur'an semata, melainkan dapat memahami makna yang ada di
dalamnya. Dengan demikian diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai
dengan yang diharapkan Qur’an itu sendiri. Menurut pengamatannya, keadaan
masyarakat sebelumnya hanya mempelajari Islam dari kulitnya tanpa mendalami dan
memahami isinya. Sehingga Islam hanya merupakan suatu dogma yang mati.[10]
1.
Tujuan Pendidikan
Dalam
merumuskan konsep dan tujuan pendidikan islam yang ideal,harus dilandaskan pada
sebuah kerangka filosofis yang kokoh.Tugas penciptaan manusia setidaknya ada
dua yaitu sebagai Abd Allah dan sebagai Khalifah di bumi.Oleh karenanya
pendidikan yang diberikan harus mendukung upaya manusia untuk melakukan tugas
penciptaannya.
Dalam
proses penciptaannya,manusia diberikan
ruh dan akal.Pendidikan yang diberikan hendaknya
dapat sebagai media dalam mengembangkan potensi ruh untuk menalar petunjuk
pelaksanaan kepatuhan manusia pada Penciptanya.Akal disini dipandang sebagai potensi
yang perlu dikembangkan untuk menyusun kerangka tentang bagaimana menciptakan
hubungan yang harmonis baik secara vertikal maupun horisontal dalam pelaksanaan
tugas penciptaannya.
Islam
sangat menekankan umatnya untuk senantiasa menggunakan akalnya untuk berpikir
baik mengenai berbagai pelajaran maupun dalam melihat berbagai fenomena yang
terjadi di sekitarnya.Seperti tersurat dalam QS Al An’am Ayat 50
@è% Hw ãAqè%r& óOä3s9 ÏZÏã ßûÉî!#tyz «!$# Iwur ãNn=ôãr& |=øtóø9$# Iwur ãAqè%r& öNä3s9 ÎoTÎ) î7n=tB (
÷bÎ) ßìÎ7¨?r& wÎ) $tB #Óyrqã ¥n<Î) 4
ö@è% ö@yd ÈqtGó¡o 4yJôãF{$# çÅÁt7ø9$#ur 4
xsùr& tbrã©3xÿtGs? ÇÎÉÈ
Katakanlah: aku tidak mengatakan
kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku
mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku
seorang malaikat. aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.
Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka
Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
Namun begitu memang tidak semua hal
dapat dijangkau oleh akal.Artinya ada hal-hal yang memang diluar kemampuan akal
manusia untuk memikirkannya.QS Luqman Ayat10
t,n=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÎötóÎ/ 7uHxå $pktX÷rts? (
4s+ø9r&ur Îû ÇÚöF{$# zÓźuru br& yÏJs? öNä3Î/ £]t/ur $pkÏù `ÏB Èe@ä. 7p/!#y 4
$uZø9tRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB $oY÷Gu;/Rr'sù $pkÏù `ÏB Èe@à2 8l÷ry AOÍx. ÇÊÉÈ
Dia menciptakan langit tanpa tiang
yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi
supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya
segala macam jenis binatang. dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
Menurut
KH. Ahmad Dahlan, pendidikan islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk
manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan
paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan
masyarakatnya.
Tujuan
pendidikan tersebut merupakan pembaharuan dari tujuan pendidikan yang saling
bertentangan pada saat itu yaitu pendidikan pesantren dan pendidikan sekolah model
Belanda. Di satu sisi pendidikan pesantren hanya bertujuan untuk menciptakan
individu yang saleh dan mendalami ilmu agama.tetapi tidak menguasai ilmu
pengetahuan umum Sebaliknya, pendidikan sekolah model Belanda merupakan
pendidikan sekuler yang didalamnya tidak diajarkan agama sama sekali. Akibatnya
lahirlah dua kutub : lulusan pesantren yang menguasai agama tetapi tidak
menguasai ilmu umum dan sekolah Belanda yang menguasai ilmu umum tetapi tidak
menguasai ilmu agama.
Melihat
adanya ketimpangan antara pesantren dengan sekolah model Belanda tersebut, KH.
Ahmad Dahlan mempunyai gagasan bahwa
tujuan pendidikan yang sempurna adalah melahirkan individu yang utuh menguasai
ilmu agama dan ilmu umum, material dan spritual serta dunia dan akhirat. Bagi
KH. Ahmad Dahlan kedua hal tersebut (agama-umum, material-spritual dan
dunia-akhirat) merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain .Proses
pendidikan harusnya menggabungkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum
untuk mempertajam intelektualitas dan spiritualitas siswa atau dengan kata lain
bersifat integral.. Inilah yang menjadi alasan mengapa
KH. Ahmad Dahlan mengajarkan pelajaran agama dan ilmu umum sekaligus di
Madrasah Muhammadiyah.
2.
Kurikulum Pendidikan
a.
Materi Pendidikan
Menurut Ahmad Dahlan materi pendidikan hendaknya
mencakup beberapa hal diantaranya yaitu,
1)
Al Quran dan Hadis yang meliputi
ibadah,persamaan derajat,fungsi perbuatan manusia dalam menentukan nasibnya,musyawarah,pembuktian
kebenaran AlQuran dan hadis menurut akal ,kerjasama antara
agama-kebudayaan,kemajuan peradapan ,hukum kausalitas perubahan,nafsu dan
kehendak,demokratisasi dan liberalisasi,kemerdekaan berpikir,dinamika kehidupan
dan peranan manusia di dalamnya
2)
membaca,menulis,berhitung
dan ilmu bumi
3)
menggambar,seni
4)
pendidikan perilaku
(akhlak)
Berpijak dari hal
diatas,maka sesungguhnya KH Ahmad Dahlan menginginkan pengelolaan pendidikan
islam secara modern dan profesional,sehingga pendidikan yang dilaksanakan mampu
memenuhi kebutuhan peserta didik menghadapi dinamika zamannya.Untuk itu
pendidikan islam perlu membuka diri ,inovatif dan progresif.
b.
Metode Pengajaran
Islam adalah agama
yang menghendaki adanya tajdid.Hal ini sebagaimana QS Ar Ra’du ayat 11
¼çms9 ×M»t7Ée)yèãB .`ÏiB Èû÷üt/ Ïm÷yt ô`ÏBur ¾ÏmÏÿù=yz ¼çmtRqÝàxÿøts ô`ÏB ÌøBr& «!$# 3
cÎ) ©!$# w çÉitóã $tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçÉitóã $tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3
!#sÎ)ur y#ur& ª!$# 5Qöqs)Î/ #[äþqß xsù ¨ttB ¼çms9 4
$tBur Oßgs9 `ÏiB ¾ÏmÏRrß `ÏB @A#ur ÇÊÊÈ
Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.Sesungguhnya Allah tidak
merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum,
Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia.
Hal ini mencerminkan bahwa islam
menolak adanya kejumudan dan taklid buta .Islam mendorong umatnya untuk
mendayagunakan potensi akalnya untuk berpikir dan melakukan tindakan nyata.Hal
ini dilakukan dengan proses ijtihad,yaitu mengerahkan otoritas intelektual
untuk sampai pad asuatu konklusi tentang
berbagai persoalan .
KH Ahmad Dahlan menggugat praktek
pendidikan di Indonesia di masa itu.Pendidikan hanya dipahami sebagai proses
pewarisan adat dan sosialisasi perilaku individu maupun sosial yang telah
menjadi model baku dalam masyarakat.Pendidikan tidak memberikan kebebasan
peserta didik untuk berkreasi dan berprakarsa.Hal ini menyebabkan proses
pendidikan tidak menuju arah dialogis,padahal dengan cara dialogis dimana
peserta didik dikembangkan kemampuan berpikir kritis adalah satu langkah
strategis untuk mendapat pengetahuan yang tinggi.
Untuk itu KH Ahmad Dahlan
mendirikan lembaga pendidikan yang berorientasi pada pendidikan modern yaitu
menggunakan sistem klasikal.Menggabungkan antara sistem pendidikan Belanda dan
Sistem pendidikan tradisional secara integral.
BAB III
PENUTUP
A
KESIMPULAN
KH.Ahmad Dahlan seorang tokoh pendidikan Indonesia yang telah
meletakkan dasar-dasar pembaharuan bagi dunia pendidikan.Dengan melihat kondisi
masyarakat Indonesia yang dipenuhi kejumudan dan kebodohan,KH Ahmad Dahlan
tergerak untuk membuat perubahan.Hal ini didorong pula oleh interaksinya dengan
berbagai pemikiran pembaharuan dari tokoh-tokoh di Timur Tengah sepert Ibn
Taimiyah, Ibn Qoyim al Jauziyah,Muhammad bin Abdul wahab,Jamla al Din
al Afghani,Muhammad Abduh,Rasyid Ridha dan sebagainya
Pemikiran pembaharuannya secara garis besar dibagi menjadi
dua yaitu purifikasi (pemurnian ) ajaran islam dan tajdid dengan menggunakan
akal (ijtihad) ,menghilangkan taklid yang membabi buta.Untuk itu pada tahun
1912,KH Ahmad Dahlan mendirikan persyarikatan Muhammadiyah.
Dalam hal pendidikan,KH Ahmad Dahlan melakukan perubahan
dalam sistem pendidikan yaitu dengan menggabungkan antara sistem pendidikan
Belanda dengan pesantren tradisional.Hal ini untuk mewujudkan peserta didik yang
berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu
keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya Jadi peserta didik cerdas secara integral
(agama-ilmu pengetahuan umum).
KH Ahmad Dahlan berpendapat bahwa manusia dibekali potensi
akal yang harus dikembangkan.Oeh karenanya pendidikan harus mengedepankan
proses dialogis yang merangsang peserta didik untuk berpikir kritis.
B
SARAN
Pembaharuan dalam dunia pendidikan perlu untuk selalu
dilakukan.Hal ini karena jaman yang terus berubah menuntut penyesuaian dunia
pendidikan terhadap kebutuhan semasa.Pembaharuan yang dilakukan hendaknya
didasarkan pada kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia,bukan sekedar
mengimpor ide-ide pembaharuan dari dunia luar saja
DAFTAR
PUSTAKA
Baihaqi.Ensiklopedi Tokoh Pendidikan.Bandung.Nuansa.2007
Nizar,Samsul.Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta:Ciputat
Press.2005
[1]
www.muhammadiyah.or.id diakses 10
November 2013 pukul 7.25 WIB
[2]
www.wikipedia.or.com diakses 10
November 2013pukul 7.50 WIB
[3]
Samsul Nizar.Filsafat Pendidikan Islam .(Jakarta:Ciputat Press,2005)
h.100
[4]
Ibid h. 101
[5]
Ibid
[6]
www.wikipedia.or.com diakses 10
November 2013pukul 7.50 WIB
[7]
www.tokohindonesia.com diakses 10
November 2013 pukul 20.20 WIB
[8]
Baihaqi,Ensiklopedi Tokoh Pendidikan (Bandung:NUansa,2007) h.36-37
[9]
Samsul Nizar,Filsafat Pendidikan Islam h.103-104
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
BalasHapusPlus, making profit with it is as easy as 1 . 2 . 3!
Here's how it works...
STEP 1. Input into the system which affiliate products you want to push
STEP 2. Add PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products all by itself!
Do you want to start making money?
The solution is right here