PERUBAHAN-PERUBAHAN JIWA DALAM
BELAJAR
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Pendidikan
Dosen
: Drs.H.Suyuti,M.Pd
oleh:
Desi Fransiska 11-01-135254
Dwi Marita 11-01-1354353
Enjangwikantini 11-01-1355
SEKOLAH TINGGI ILMU
TARBIYAH MUHAMMADIYAH WATES
Jl Jambu No 1, Wonosidi Lor, Wates,
Kulonprogo, D.I.Yogyakarta
2014
BAB
I PENDAHULUAN
A
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari,kita sebenarnya ada banyak sekali
kegiatan yang menunjukkan gejala belajar. Kita makan dengan sendok,kita dapat bersikap
sopan kita tahu bentuk-bentuk.Semua hal ini adalah mustahil kita lakukan kalau
kita tidak pernah belajar sebelumnya.
Kata belajar memang didefinisikan oleh orang
berbeda-beda,sebagian orang menganggap belajar adalah ketika kita duduk dalam
kelas mendengarkan penjelasan guru,atau disebut belajar jika kita mengerjakan
tugas dari guru.Untuk kegiatan yang berbentuk latihanpun ,kita menyebutnya
dengan belajar seperti memasak,menjahit dan sebagainya.
Terlepas dari apa dan bagaimana orang mengatakan suatu
kegiatan itu disebut belajar.Belajar adalah sebuat kegiatan yang pasti
dilakukan oleh semua orang.Tanpa adanya proses belajar yang dilaukan oleh
seseorang,dia tidak akan memiliki kemampuan,pemahaman dan keterampilan.
B
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah definisi belajar?
2.
Apa saja jenis-jenis
belajar?
3.
Bagaimana proses belajar?
4.
Perubahan-perubahan apa
yang terjadi dalam belajar?
BAB
II PEMBAHASAN
A
Definisi Belajar
Arti belajar di dalam buku Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu.Perwujudan dari berusaha adalah berupa kegiatan
sehingga belajar merupakan suatu kegiatan.Dalam kamus bahasa inggris belajar
atau to learn (verb) mempunyai arti :(1) to gain knowledge
,comprehension,or mastery of through experience or study;(2) to fix in the mind
or memory;memorize;(3) to acquire through experience;(4) to become in form of
to find out.Jadi ada empat macam arti belajar menurut kamus bahasa
inggris,yaitu memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan atau menguasai
pengetahuan melalui pengalaman,dan mendapat informasi atau menemukan.[1]
Berikut bebrapa
pengertian belajar menurut para ahli:
Howard L Kingsleny mendefinisikan
belajar sebagai: learning is the proses by which behaviour (in the boarder
sense) is originated or changed through practise
or training (belajar adalah proses
ketika tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau
latihan.[2]
LD Crow dan A Crow berpendapat Belajar adalah suatu proses aktif yang perlu dirangsang dan
dibimbing kearah hasil –hasil yang diinginkan (dipertimbangkan).Belajar adalah
penguasaan kebiasaa-kebiasaan (habitual),pengetahuan, dan sikap-sikap (learning
is an active processthat need to be stimulated and guided toward desirable
outcome .Learning is the acquisition of habbits.knowledge and attitudes)[3]
Melvin H Marx Belajar adalah perubahan yang dialami secara relatif abadi
pada tingkah laku yang pada dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku
sebelumnya.Dalam hal ini biasa atau disebut praktik atau latihan(learning
is a relatively enduring change in
behaviour which is a function of prior behaviour,usually called practice)
Menurut Lyle E.Bourne,JR.,Bruce R.Ekstrand Learning as a relatively
permanent change in behaviour traceable to experince and pratice( belajar
adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh
pengalaman dan latihan)[4]
Pengertian belajar didefinisikan sebagai berikut:”Belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan ,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.”[5]
Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat disebutkan ciri-ciri belajar
adalah sebagai berikut
1.
belajar ditandai dengan
adanya perubahan tingkah laku
2.
perubahan perilaku relative
permanent
3.
perubahan tingkah laku
tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar berlangsung,perubahan
perilaku tersebut bersifat potensial
4.
perubahan tingkah merupakan
hasil latihan atau pengalaman.
5.
pengalaman atau latihan
dapat memberi penguatan
B
Jenis-jenis Belajar
Ada banyak bentuk ataupun jenis belajar karena para ahli
membagi bentuk/jenis belajar ini berbeda beda. Seperti De Block yang dalam
penyususnan sistematikanya berpegang pada aspek-aspek dalam ilmu psikologi
seperti aspek kognitif yang mencakup pengetahuan dan kemahiran-kemahiran intelektual,aspek
dinamik afektif yang mencakup perasaan,minat,motivasi,sikap dan nilai-nilai
serta aspek psikomotorik yang meliputi pengamatan dan gerakan-gerakan.
Sistematika bentuk belajarnya adalah sebagai berikut;
1.
bentuk-bentuk belajar
menurut fungsi psikis
a.
belajar dinamik
b.
belajar afektif
c.
belajar kognitif
d.
belajar sensori motorik
2.
bentuk-bentuk belajar
menurut materi yang dipelajari
a.
belajar teoritis
b.
belajar teknis
c.
belajar sosial
d.
belajar estetis
3.
Bentuk-bentuk belajar yang
tidak begitu disadari
a.
belajar insidental
b.
belajar dengan mencoba-coba
Lain halnya dengan De Block,Van Parreren membuat
sistematika bentuk belajar yang membawa pada kemampuan kognitif dan nonkognitif
sebagai berikut;
1.
membentuk otomatisme
(belajar nonkognitif,kadang-kadang kognitif)
2.
belajar insidental
3.
menghafal
4.
belajar pengetahuan
5.
belajar arti kata-kata
6.
belajar kondep(pengertian)
7.
belajar memecahkan problem
melalui pengamatan
8.
belajar berpikir
9.
belajar untuk belajar
10.
belajar dinamik
Secara
umum jenis-jenis belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut;
1.
belajar bagian (part
learning)
2.
belajar dengan wawasan
(learning by insight)
3.
belajar diskriminatif
(discriminative learning) suatu usaha untuk memilih beberapa sifat
situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah
laku
4.
Belajar global keseluruhan
(global whole learning)
5.
Belajar insidental
(incidental learning)
6.
Belajar instrumental
(instrumental learning) reaksi-reaksi seorang siswa yang diperlihatkan diikuti
oleh tanda-tanda yng mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat
hadiah,hukuman,berhasil atau gagal.
7.
Belajar intensional
(intentional learning)
8.
Belajar laten (latent
learning) perubahan tingkah laku yang
terlihat tidak terjadi secara segera.
9.
Belajar mental(mental
Learning) perubahan hanya berupa perubahan kognitif karena adanya bahan yang
dipelajari
10.
Belajar produktif
(productive learning)Belajar disebut produktif jika individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan suatu persoalan dalam satu
situasi ke situasi lain.
11.
Belajar verbal (verbal
Learning) belajar materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan
C
Proses belajar dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Proses belajar terjadi secara abstrak dan hanya dapat diamati
jika ada perubahan perilaku yang berbeda
dari sebelumnya.Perubahan perilaku ini bisa dalam hal pengetahuan,afektif
maupun psikomotoriknya.Proses belajar terutama belajar yang terjadi di sekolah
,itu melalui tahap-tahap atau fase-fase:motivasi,konsentrasi,mengolah,menggali
1, menggali 2,prestasi dan umpan balik.[7]
1.
Tahap motivasi yaitu
saat motivasi dan keinginan siswa untuk
melakukan kegiatan belajar bangkit.
2.
Tahap konsentrasi yaitu
saat siswa harus memusatkan perhatian,yang telah ada pada tahap motivasi untuk
tertuju pada hal –hal yang relevan dengan apa yang akan dipelajari
3.
Tahap mengolah,siswa
menahan informasi yang diterima dari guru dalam short term memory atau tempat
ingatan jangka pendek,kemudian mengolah informasi-informasi untuk diberi
makna(meaning) berupa sandi-sandi sesuai dengan penangkapan masing-masing.
4.
Tahap menyimpan,yaitu siswa
menyimpan simbol-simbol hasil olahan yang telah diberi makna kedalam long term
memery atau gudang ingatan jangka panjang.
5.
Tahap menggali 1 yaitu
siswa menggali informasi yang telah disimpan dalam LTM ke STM untuk dikaitakn
dengan informasi baru yang dia terima.
6.
Tahap menggali 2,menggali
informasi yang telah disimpan dalam LTM untuk persiapan prestasi,,baik langsung
maupun melalui STM
7.
Tahap Prestasi,informasi
yang telah digali pada tahap sebelumnya digunakan untuk menunjukkan prestasi
yang merupakan hasil belajar.
8.
Tahap umpan balik,siswa
memperoleh penguatan(konfirmasi)saat perasaan puas atas prestasi yang
ditunjukkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dibedakan kedua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal
berupa faktor fisiologis(kondisi fisik),faktor psikologis (
intelegensi,motivasi,minat,sikap,bakat) sedang faktor eksternal adalah lingkungan
disekitarnya baik sosial(keluarga,sekolah,masyarakat) maupun non sosial (
kondisi alam,sarana prasarana,materi)
D
Perubahan-perubahan yang
terjadi dalam Belajar.
Tidak
setiap perubahan yang terjadi pada seseorang disebabkan oleh proses
belajar.Perubahan yang dihasilkan dari belajar meliputi.
1.
Perubahan terjadi secara
sadar
Seseorang yang dalam proses belajar
akan menyadari atau merasakan adanya perubahan dalam dirinya seperti
bertambahnya pengetahuan,kecakapan dan kebiasaan.Hal ini memang tidak mutlak perlu
karena sangat mungkin orang belajar tanpa menyadari sepenuhnya namun mereka
tetap dalam keadaan sadar.
2.
Perubahan dalam belajar
bersifat continue dang fungsional
Perubahan yang terjadi karena proses
belajar akan berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis.Satu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan
bermanfaat bagi proses belajar selanjutnya.
3.
Perubahan dalam belajar
bersifat positif dan aktif
Dalam proses belajar,perubahan
senantiasa bertambah jadi semakin banyak usaha belajar maka makin banyak dan
baik perubahan yang diperoleh.
4.
Perubahan dalam belajar
bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi dalam belajar
bersifat tetap dan permanen.Perubahan yang diperoleh tidak bisa hilang begitu
saja.
5.
Perubahan dalam belajar
bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karena
ada tujuan yang ingin dicapai dan perubahan ini tertuju kearah yang disadari
karena sudah ditentukan targetnya.Meskipun dapat pula orang belajar tanpa
menetapkan target terlebih dahulu.Namun ini merupakan hasil belajar efek
sampingan.
6.
Perubahan mencangkup
seluruh aspek tingkah laku
Perubahan tingkah laku karena belajar terjadi secara menyeluruh dalam
sikap,keterampilan,pengetahuan dan sebagainya.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam belajar yang
membawa penyempurnaan dalam kepribadian seseorang kita sebut dengan
perkembangan.Aspek perkembangan mental/psikis meliputi perkembangan
kognitif,konatif,afektif,sosial dan perkembangan motorik
1.
Perkembangan kognitif
meliputi peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang sering disebut perkembangan
intelektual dan perluasan kemampuan berbahasa.
2.
Perkembangan konatif
meliputi penghayatan berbagai kebutuhan,baik biologis maupun psikologis dan
penentuan diri sebagai makhluk yang bebas dan rasionalAkan lahir pula berbagai
motif,yaitu daya-daya penggerak yang memberikan arah pada aktivitas-aktivitas
3.
Perkembangan afektif
menyangkut pemerkayaan perasaan.Kalau pada awal anak hanya mengenal perasaan senang dan tidak senang
lama-kelamaan akan ada banyak variasi dari rasa tersebut,seperti rasa
kagum,puas,benci,takut,marah dan sebagainya
4.
.Perkembangan sosial
menyangkut kemampuan bergaul secara memuaskan dengan keluarga,teman dan
masyarakat.
5.
Perkembangan motorik
menyangkut kemampuan untuk menggunakan otot-otot,sendi,urat dalam tubuhnya
sedemikian rupa sehingga anak apat merawat diri sendiri dan bergerak dalam
lingkungan dengan efektif dan efisien
Untuk mencapai perkembangan tersebut anak harus
belajar.Belajar meliputi tiga bidang belajar yaitu belajar di bidang kognitif,dinamik-afektif
dan sensorik-psikomotorik.Melalui belajar kognitif anak memperoleh pengetahuan
dan pemahaman,melalui belajar spikomotorik anak memperoleh
keterampilan-keterampilan yang melibatkan tubuh (motorik) dan alat inderanya
(sensorik).Melalui belajar bidang dinamik afektif anak memperoleh berbagai
sikap dan perasaan yang ikut menentukan
tindakan-tindakan yang akan diambil
Dalam proses belajar dalam bidang tersebut,anak
bergaul secara akatif dengan lingkungan hidup disekitarnya.Jadi untuk belajar anak
harus aktif sendiri memanfaatkan kesempatan yang disajikan oleh
lingkungan.Dengan demikian belajar melandasi sebagaian besar dari perkembangan
mental/psikis.Dalam proses belajar adanya tahap perkembangan tertentu berpengaruh terhadap apa yang dapat dipelajari
dan dengan cara bagaimana harus dipelajari.Misalnya usia anak enam tahun
,biasanya dapat belajar dua bahasa sekaligus dengan belajar secara spontan dari
lingkungannya.Namun semakin besar hal ini semakin sulit sehingga pada usia 12
tahu keatas,anak harus belajar formal untuk mempelajari bahasa asing dan
hasilnyapun logatnya tetap berbeda dengan anak yang berbicara bahasa itu sejak kecil.
Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,yang menghasilkan
perubahan-perubahan dakam pengetahuan-pemahaman,keterampilan nilai dan
sikap.Perubahan itu bersifat realtif konstan dan berbekas[8]Semua h al seperti yang kita kerjakan sehari-hari
dikatakan belajar karena ada proses perubahan didalamnya yaitu dari kemampuan
itu mula-mula tidak ada menjadi ada.Kemampuan inilah yang disebut dengan hasil
belajar yang dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu kemampuan kognitif,psikomotorik dan dinamik afektif.
BAB
III PENUTUP
A
KESIMPULAN
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Belajar
menghasilakan perubahan-perubahan pada seseorang/siswa.Perubahan ini bisa berupa
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap.
Ada banyak jenis-jenis belajar yang secara garis besarnya
dapat dibedakan dari jenis materi yang dipelajari,menurut fungsi psikis dan
kesadaran.Proses belajar sebenarnya bersifat abstrak tidak bisa diamati,hasil
belajar dapat diketahui jika adanya perubahan tingkah laku.
Anak berkembang adalah karena belajar.Meskipun tidak semua
perubahan adalah hasil belajar.Perubahan yang terjadi dalam belajar meliputi
aspek kognitif.dinamik afektif,dan psikomotorik.Perubahan ini relative permanen
dan akan berkembang terus menerus melalui kegiatan belajar yang berlangsung.
B
SARAN
1.
Bagi mahasiswa ,memahami
tentang hakikat belajar dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam belajar
adalah penting untuk diketahui,sehingga dapat memahami tentang belajar yang
dilakukan dan mengetahui hasil dari belajarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Baharuddin.Pendidikan & Psikologi
Perkembangan.Jogjakarta:Ar-ruzz Media.
2012.
2012.
Baharuddin,Esa Nur Wahyuni.Teori Belajar & Pembelajaran.Jogjakarta:Ar-Ruzz
Media. 2008
Daryanto.Panduan proses Pembelajaran kreatif
& inovatif .Jakarta:AV Publiser 2009
Mustaqim,.Psikologi Pendidikan Yoyakarta:Pustaka Pelajar .2004
Purwa Atmaja Prawira.Psikologi
Pendidikan dalam Perspektif baru.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media 2012
Winkel.Psikologi
pengajaran.Jakarta: PT gramedia.1987.
[1]
Purwa Atmaja Prawira.Psikologi
Pendidikan dalam Perspektif baru.(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media 2012 ) hlm.224
[2]
Prof Dr H Baharuddin M.Pd.I,Pendidikan
& Psikologi Perkembangan,Cet IV (Jogjakarta:Ar-ruzz
Media 2012) hlm.163
[3]
Purwa Atmaja Prawira, hlm.
227
[4]
Drs.H Mustaqim, Psikologi
Pendidikan cet iii (Yoyakarta:Pustaka
Pelajar ,2004)hlm.33
[5]
Drs.Daryanto, Panduan
proses Pembelajaran kreatif & inovatif (Jakarta:AV Publiser ,2009) hlm
2
[6] W.S
Winkel,Psikologi Pengajaran,(Jakarta:Gramedia,1987) hlm.39-40
[7]
Drs.H.Baharuddi,M.Pd.I
Esa Nur Wahyuni,M.Pd.Teori Belajar &Pembelajaran,cet iii (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2008) hlm. 17
[8]
WS
WinkeL,hlm.36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar