Jumat, 18 April 2014

Perubahan Jiwa Dalam Belajar

PERUBAHAN-PERUBAHAN JIWA DALAM BELAJAR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Pendidikan
Dosen : Drs.H.Suyuti,M.Pd
                                                                                 
                                  
oleh:
                  Desi Fransiska              11-01-135254
                  Dwi Marita                   11-01-1354353
                  Enjangwikantini             11-01-1355



SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH WATES
Jl Jambu No 1, Wonosidi Lor, Wates, Kulonprogo, D.I.Yogyakarta
2014


BAB I PENDAHULUAN
A      LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari,kita sebenarnya ada banyak sekali kegiatan yang menunjukkan gejala belajar. Kita makan dengan sendok,kita dapat bersikap sopan kita tahu bentuk-bentuk.Semua hal ini adalah mustahil kita lakukan kalau kita tidak pernah belajar sebelumnya.
Kata belajar memang didefinisikan oleh orang berbeda-beda,sebagian orang menganggap belajar adalah ketika kita duduk dalam kelas mendengarkan penjelasan guru,atau disebut belajar jika kita mengerjakan tugas dari guru.Untuk kegiatan yang berbentuk latihanpun ,kita menyebutnya dengan belajar seperti memasak,menjahit dan sebagainya.

Terlepas dari apa dan bagaimana orang mengatakan suatu kegiatan itu disebut belajar.Belajar adalah sebuat kegiatan yang pasti dilakukan oleh semua orang.Tanpa adanya proses belajar yang dilaukan oleh seseorang,dia tidak akan memiliki kemampuan,pemahaman  dan keterampilan.
B       RUMUSAN MASALAH
                              1.            Apakah definisi belajar?
                              2.            Apa saja jenis-jenis belajar?
                              3.            Bagaimana proses belajar?
                              4.            Perubahan-perubahan apa yang terjadi dalam belajar?






BAB II PEMBAHASAN
A      Definisi Belajar
Arti belajar di dalam buku Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.Perwujudan dari berusaha adalah berupa kegiatan sehingga belajar merupakan suatu kegiatan.Dalam kamus bahasa inggris belajar atau to learn (verb) mempunyai arti :(1) to gain knowledge ,comprehension,or mastery of through experience or study;(2) to fix in the mind or memory;memorize;(3) to acquire through experience;(4) to become in form of to find out.Jadi ada empat macam arti belajar menurut kamus bahasa inggris,yaitu memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman,dan mendapat informasi atau menemukan.[1]
Berikut bebrapa pengertian belajar menurut para ahli:
Howard L Kingsleny  mendefinisikan belajar sebagai: learning is the proses by which behaviour (in the boarder sense) is originated or changed  through practise or training (belajar adalah  proses ketika tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.[2]
LD Crow dan A Crow berpendapat Belajar adalah  suatu proses aktif yang perlu dirangsang dan dibimbing kearah hasil –hasil yang diinginkan (dipertimbangkan).Belajar adalah penguasaan kebiasaa-kebiasaan (habitual),pengetahuan, dan sikap-sikap (learning is an active processthat need to be stimulated and guided toward desirable outcome .Learning is the acquisition of habbits.knowledge and attitudes)[3]
Melvin H Marx Belajar adalah perubahan yang dialami secara relatif abadi pada tingkah laku yang pada dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku sebelumnya.Dalam hal ini biasa atau disebut praktik atau latihan(learning is  a relatively enduring change in behaviour which is a function of prior behaviour,usually called practice)
Menurut Lyle E.Bourne,JR.,Bruce R.Ekstrand Learning as a relatively permanent change in behaviour traceable to experince and pratice( belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan)[4]
Pengertian belajar didefinisikan sebagai berikut:”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.”[5]
Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat disebutkan ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut
                              1.            belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
                              2.            perubahan perilaku relative permanent
                              3.            perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar berlangsung,perubahan perilaku tersebut bersifat potensial
                              4.            perubahan tingkah merupakan hasil latihan atau pengalaman.
                              5.            pengalaman atau latihan dapat memberi penguatan

B       Jenis-jenis Belajar
Ada banyak bentuk ataupun jenis belajar karena para ahli membagi bentuk/jenis belajar ini berbeda beda. Seperti De Block yang dalam penyususnan sistematikanya berpegang pada aspek-aspek dalam ilmu psikologi seperti aspek kognitif yang mencakup pengetahuan  dan kemahiran-kemahiran intelektual,aspek dinamik afektif yang mencakup perasaan,minat,motivasi,sikap dan nilai-nilai serta aspek psikomotorik yang meliputi pengamatan dan gerakan-gerakan.
Sistematika bentuk belajarnya adalah sebagai berikut;
                                          1.            bentuk-bentuk belajar menurut fungsi psikis
                                                                   a.            belajar dinamik
                                                                  b.            belajar afektif
                                                                   c.            belajar kognitif
                                                                  d.            belajar sensori motorik
                                          2.            bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari
                                                                   a.            belajar teoritis
                                                                  b.            belajar teknis
                                                                   c.            belajar sosial
                                                                  d.            belajar estetis
                                          3.            Bentuk-bentuk belajar yang tidak begitu disadari
                                                                   a.            belajar insidental
                                                                  b.            belajar dengan mencoba-coba
                                                                   c.            belajar tersembunyi[6]
Lain halnya dengan De Block,Van Parreren membuat sistematika bentuk belajar yang membawa pada kemampuan kognitif dan nonkognitif sebagai berikut;
                                          1.            membentuk otomatisme (belajar nonkognitif,kadang-kadang kognitif)
                                          2.            belajar insidental
                                          3.            menghafal
                                          4.            belajar pengetahuan
                                          5.            belajar arti kata-kata
                                          6.            belajar kondep(pengertian)
                                          7.            belajar memecahkan problem melalui pengamatan
                                          8.            belajar berpikir
                                          9.            belajar untuk belajar
                                      10.            belajar dinamik
Secara umum jenis-jenis belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut;
                              1.            belajar bagian (part learning)
                              2.            belajar dengan wawasan (learning by insight)
                              3.            belajar diskriminatif (discriminative learning) suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku
                              4.            Belajar global keseluruhan (global whole learning)
                              5.            Belajar insidental (incidental learning)
                              6.            Belajar instrumental (instrumental learning) reaksi-reaksi seorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yng mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah,hukuman,berhasil atau gagal.
                              7.            Belajar intensional (intentional learning)
                              8.            Belajar laten (latent learning) perubahan tingkah laku  yang terlihat tidak terjadi secara segera.
                              9.            Belajar mental(mental Learning) perubahan hanya berupa perubahan kognitif karena adanya bahan yang dipelajari
                          10.            Belajar produktif (productive learning)Belajar disebut produktif jika individu mampu mentransfer prinsip  menyelesaikan suatu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain.
                          11.            Belajar verbal (verbal Learning) belajar materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan

C       Proses belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
Proses belajar terjadi secara abstrak dan hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku  yang berbeda dari sebelumnya.Perubahan perilaku ini bisa dalam hal pengetahuan,afektif maupun psikomotoriknya.Proses belajar terutama belajar yang terjadi di sekolah ,itu melalui tahap-tahap atau fase-fase:motivasi,konsentrasi,mengolah,menggali 1, menggali 2,prestasi dan umpan balik.[7]
                                          1.            Tahap motivasi yaitu saat  motivasi dan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar bangkit.
                                          2.            Tahap konsentrasi yaitu saat siswa harus memusatkan perhatian,yang telah ada pada tahap motivasi untuk tertuju pada hal –hal yang relevan dengan apa yang akan dipelajari
                                          3.            Tahap mengolah,siswa menahan informasi yang diterima dari guru dalam short term memory atau tempat ingatan jangka pendek,kemudian mengolah informasi-informasi untuk diberi makna(meaning) berupa sandi-sandi sesuai dengan penangkapan masing-masing.
                                          4.            Tahap menyimpan,yaitu siswa menyimpan simbol-simbol hasil olahan yang telah diberi makna kedalam long term memery atau gudang ingatan jangka panjang.
                                          5.            Tahap menggali 1 yaitu siswa menggali informasi yang telah disimpan dalam LTM ke STM untuk dikaitakn dengan informasi baru yang dia terima.
                                          6.            Tahap menggali 2,menggali informasi yang telah disimpan dalam LTM untuk persiapan prestasi,,baik langsung maupun melalui STM
                                          7.            Tahap Prestasi,informasi yang telah digali pada tahap sebelumnya digunakan untuk menunjukkan prestasi yang merupakan hasil belajar.
                                          8.            Tahap umpan balik,siswa memperoleh penguatan(konfirmasi)saat perasaan puas atas prestasi yang ditunjukkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan kedua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal berupa faktor fisiologis(kondisi fisik),faktor psikologis ( intelegensi,motivasi,minat,sikap,bakat) sedang faktor eksternal adalah lingkungan disekitarnya baik sosial(keluarga,sekolah,masyarakat) maupun non sosial ( kondisi alam,sarana prasarana,materi)
D      Perubahan-perubahan yang terjadi dalam Belajar.
Tidak setiap perubahan yang terjadi pada seseorang disebabkan oleh proses belajar.Perubahan yang dihasilkan dari belajar meliputi.
                              1.            Perubahan terjadi secara sadar
Seseorang yang dalam proses belajar akan menyadari atau merasakan adanya perubahan dalam dirinya seperti bertambahnya pengetahuan,kecakapan dan kebiasaan.Hal ini memang tidak mutlak perlu karena sangat mungkin orang belajar tanpa menyadari sepenuhnya namun mereka tetap dalam keadaan sadar.
                              2.            Perubahan dalam belajar bersifat continue dang fungsional
Perubahan yang terjadi karena proses belajar akan berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis.Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan bermanfaat bagi proses belajar selanjutnya.
                              3.            Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam proses belajar,perubahan senantiasa bertambah jadi semakin banyak usaha belajar maka makin banyak dan baik perubahan yang diperoleh.
                              4.            Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi dalam belajar bersifat tetap dan permanen.Perubahan yang diperoleh tidak bisa hilang begitu saja.
                              5.            Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai dan perubahan ini tertuju kearah yang disadari karena sudah ditentukan targetnya.Meskipun dapat pula orang belajar tanpa menetapkan target terlebih dahulu.Namun ini merupakan hasil belajar efek sampingan.
                              6.            Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan tingkah laku karena belajar  terjadi secara menyeluruh dalam sikap,keterampilan,pengetahuan dan sebagainya.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam belajar yang membawa penyempurnaan dalam kepribadian seseorang kita sebut dengan perkembangan.Aspek perkembangan mental/psikis meliputi perkembangan kognitif,konatif,afektif,sosial dan perkembangan motorik
                              1.            Perkembangan kognitif meliputi peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang sering disebut perkembangan intelektual dan perluasan kemampuan berbahasa.
                              2.            Perkembangan konatif meliputi penghayatan berbagai kebutuhan,baik biologis maupun psikologis dan penentuan diri sebagai makhluk yang bebas dan rasionalAkan lahir pula berbagai motif,yaitu daya-daya penggerak yang memberikan arah pada aktivitas-aktivitas
                              3.            Perkembangan afektif menyangkut pemerkayaan perasaan.Kalau pada awal anak hanya mengenal  perasaan senang dan tidak senang lama-kelamaan akan ada banyak variasi dari rasa tersebut,seperti rasa kagum,puas,benci,takut,marah dan sebagainya
                              4.            .Perkembangan sosial menyangkut kemampuan bergaul secara memuaskan dengan keluarga,teman dan masyarakat.
                              5.            Perkembangan motorik menyangkut kemampuan untuk menggunakan otot-otot,sendi,urat dalam tubuhnya sedemikian rupa sehingga anak apat merawat diri sendiri dan bergerak dalam lingkungan dengan efektif dan efisien
Untuk mencapai perkembangan tersebut anak harus belajar.Belajar meliputi tiga bidang belajar yaitu belajar di bidang kognitif,dinamik-afektif dan sensorik-psikomotorik.Melalui belajar kognitif anak memperoleh pengetahuan dan pemahaman,melalui belajar spikomotorik anak memperoleh keterampilan-keterampilan yang melibatkan tubuh (motorik) dan alat inderanya (sensorik).Melalui belajar bidang dinamik afektif anak memperoleh berbagai sikap dan perasaan yang  ikut menentukan tindakan-tindakan yang akan diambil
Dalam proses belajar dalam bidang tersebut,anak bergaul secara akatif dengan lingkungan hidup disekitarnya.Jadi untuk belajar anak harus aktif sendiri memanfaatkan kesempatan yang disajikan oleh lingkungan.Dengan demikian belajar melandasi sebagaian besar dari perkembangan mental/psikis.Dalam proses belajar adanya tahap perkembangan tertentu  berpengaruh terhadap apa yang dapat dipelajari dan dengan cara bagaimana harus dipelajari.Misalnya usia anak enam tahun ,biasanya dapat belajar dua bahasa sekaligus dengan belajar secara spontan dari lingkungannya.Namun semakin besar hal ini semakin sulit sehingga pada usia 12 tahu keatas,anak harus belajar formal untuk mempelajari bahasa asing dan hasilnyapun logatnya tetap berbeda dengan anak yang berbicara bahasa itu  sejak kecil.
Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,yang menghasilkan perubahan-perubahan dakam pengetahuan-pemahaman,keterampilan nilai dan sikap.Perubahan itu bersifat realtif konstan dan berbekas[8]Semua  h al seperti yang kita kerjakan sehari-hari dikatakan belajar karena ada proses perubahan didalamnya yaitu dari kemampuan itu mula-mula tidak ada menjadi ada.Kemampuan inilah yang disebut dengan hasil belajar yang dapat digolongkan menjadi tiga  yaitu kemampuan kognitif,psikomotorik dan dinamik afektif.

BAB III PENUTUP
A      KESIMPULAN
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Belajar menghasilakan perubahan-perubahan pada seseorang/siswa.Perubahan ini bisa berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap.
Ada banyak jenis-jenis belajar yang secara garis besarnya dapat dibedakan dari jenis materi yang dipelajari,menurut fungsi psikis dan kesadaran.Proses belajar sebenarnya bersifat abstrak tidak bisa diamati,hasil belajar dapat diketahui jika adanya perubahan tingkah laku.
Anak berkembang adalah karena belajar.Meskipun tidak semua perubahan adalah hasil belajar.Perubahan yang terjadi dalam belajar meliputi aspek kognitif.dinamik afektif,dan psikomotorik.Perubahan ini relative permanen dan akan berkembang terus menerus melalui kegiatan belajar yang berlangsung.
B       SARAN
                              1.            Bagi mahasiswa ,memahami tentang hakikat belajar dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam belajar adalah penting untuk diketahui,sehingga dapat memahami tentang belajar yang dilakukan dan mengetahui hasil dari belajarnya.






DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin.Pendidikan & Psikologi Perkembangan.Jogjakarta:Ar-ruzz Media.
2012.
Baharuddin,Esa Nur Wahyuni.Teori Belajar & Pembelajaran.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. 2008
Daryanto.Panduan proses Pembelajaran kreatif & inovatif .Jakarta:AV Publiser 2009
Mustaqim,.Psikologi Pendidikan Yoyakarta:Pustaka Pelajar .2004
Purwa Atmaja Prawira.Psikologi Pendidikan dalam Perspektif baru.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media 2012
Winkel.Psikologi pengajaran.Jakarta: PT gramedia.1987.




[1]               Purwa Atmaja Prawira.Psikologi Pendidikan dalam Perspektif baru.(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media 2012 ) hlm.224
[2]                Prof Dr H Baharuddin M.Pd.I,Pendidikan & Psikologi Perkembangan,Cet IV  (Jogjakarta:Ar-ruzz Media 2012) hlm.163
[3]               Purwa Atmaja Prawira, hlm. 227
[4]               Drs.H Mustaqim, Psikologi Pendidikan cet iii  (Yoyakarta:Pustaka Pelajar ,2004)hlm.33
[5]               Drs.Daryanto, Panduan proses Pembelajaran kreatif & inovatif (Jakarta:AV Publiser ,2009) hlm 2
[6]               W.S Winkel,Psikologi Pengajaran,(Jakarta:Gramedia,1987) hlm.39-40
[7]               Drs.H.Baharuddi,M.Pd.I Esa Nur Wahyuni,M.Pd.Teori Belajar &Pembelajaran,cet iii  (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2008) hlm. 17
[8]               WS WinkeL,hlm.36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar