Jumat, 18 April 2014

Konsep Pendidikan Menurut KH Ahmad Dahlan

KONSEP PENDIDIKAN MENURUT KH AHMAD DAHLAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pengajaran PAI
oleh 
Enjangwikantini

BAB I
PENDAHULUAN

A      LATAR BELAKANG
KH Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan Nasional dan juga pendiri dari persyarikatan Muhammadiyah.Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi sosial dan pendidikan,sudah lebih dari seabad menunjukkan existensinya.Tidak hanya di Yogyakarta tempat kelahirannya ,namun tersebar di seluruh Nusantara.Setidaknya terdapat  172 perguruan tinggi,1143 SMA/SMK/MA,1772 SMP/Mts,2604 SD/MI,serta 4623 TK berada dibawah persyarikatan ini.[1]

Melihat perkembangan amal usaha Muhammadiyah,tentu tidak terlepas dari sang pendiri KH Ahmad Dahlan.Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh pendidikan yang telah meletakan dasar-dasar pemikiran pembaharuan di masanya.Ditengah masa penjajahan bangsa oleh kolonial Belanda,Ahmad Dahlan membuat langkah –langkah kontroversial dalam bidang pendidikan.Bagaimanakah pemikiran-pemikiran beliau dalam dunia pendidikan akan dibahas dalam makalah ini.
B       RUMUSAN MASALAH
                              1.            Bagaimana  riwayat hidup KH Ahmad Dahlan?
                              2.            Bagaimana pemikiran-pemikiran Ahmad Dahlan dalam Pendidikan ?





BAB II
PEMBAHASAN

A      BIOGRAFI KH AHMAD DAHLAN
Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 dan meninggal dunia tanggal 25 Februari 1923 dalam usia 55tahun.Nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana 'Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, dan Muhammad Darwisy (Ahmad Dahlan).[2]
Ia berasal dari keluarga yang didaktis dan terkenal alim dalam ilmu agama.Ayahnya bernama KH Abu Bakar ,seorang imam dan khatib masjid besar Kraton Yogyakarta.Sementara ibunya bernama Siti Aminah,putri KH Ibrahim yang pernah menjabat sebagai penghulu di Kraton Yogyakarta.[3]
Sejak kecil Dahlan diasuh dan dididik sebagai putra kyai.Pendidikan dasarnya dimulai dengan belajar membaca,menulis,mengaji al Quran dan kitab-kitab agama.Pendidikan ini diperoleh langsung dari ayahnya.Menjelang dewasa,ia mempelajari dan mendalami ilmu-ilmu agama kepada beberapa ulama besar waktu itu.Diantaranya KH Muhammad Shaleh(ilmu fikh),KH Muhsin (ilmu Nahwu)KHR Dahlan (ilmu Falak)KH mahfudz dan Syekh Khayyat Sattokh (ilmu hadis)Syekh Amin dan Sayyid Bakri (qira’at Alquran).[4]
Pada tahun 1980 ,KH Ahmad Dahlan pergi ke Mekkah dan bermukim selama setahun.Tahun 1903,Dia kembali pergi ke Mekah dan banyak bertemu dengan ulama Indonesia yang bermukim disana seperti Syekh Muhammad Khatib al Minangkabawi,Kyai Nawawi al Banteni,Kyai Mas Abdullah  dan Kyai Fakih Kembang.Pada Saat itu ,dia juga berkenalan dengan ide-ide pembaharuan dari Ibn Taimiyah,Ibn Qoyim al Jauziyah,Muhammad bin Abdul wahab,Jamla al Din al Afghani,Muhammad Abduh,Rasyid Ridha dan sebagainya.[5]
Sepulang dari Mekah ia menikah dengan Siti Walidah,anak Kyai Penghulu Fadhil yang merupakan sepupunya. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, KH. Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah. Disamping itu KH. Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah. la juga pernah menikahi Nyai Rum, adik Kyai Munawwir Krapyak. KH. Ahmad Dahlan juga mempunyai putera dari perkawinannya dengan Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah. Ia pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta[6].

Dengan maksud mengajar agama, pada tahun 1909 KH Ahmad Dahlan masuk Boedi Oetomo - organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasionalis. Di sana beliau memberikan pelajaran-pelajaran untuk memenuhi keperluan anggota. Pelajaran yang diberikannya terasa sangat berguna bagi anggota Boedi Oetomo sehingga para anggota Boedi Oetomo ini menyarankan agar KH Ahmad Dahlan membuka sekolah sendiri yang diatur dengan rapi dan didukung oleh organisasi yang bersifat permanen. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari nasib seperti halnya pesantren-pesantren tradisional yang terpaksa tutup bila kiai pemimpinnya meninggal dunia.Saran itu kemudian ditindaklanjuti KH Ahmad Dahlan dengan mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Muhammadiyah pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330). Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Melalui organisasi inilah beliau berusaha memajukan pendidikan dan membangun masyarakat Islam.[7]
Langkah –langkah radikal yang dilakukan KH Ahmad Dahlan diantaranya adalah pertama,membetulkan arah kiblat di masjid-masjid di Yogyakarta.Kedua,menganjurkan untuk umat islam berpuasa dan berhari raya menggunakan hisab falaki.Dengan gerakan tajdid (pembaharuan)nya, KH Ahmad Dahlan bermaksud mendinamisasi umat islam.Beberapa hal yang digagas oleh KH Ahmad Dahlan menuju pembaharuan agama islam di Indonesia diantaranya adalah dalam hal memberantas bid’ah dalam peribadatan,mengkikis khurafat dan takhayul,beribadah dan beramal dengan tidak bertaklid buta pada ulama,menghilangkan pemakaman jenasah dengan berbagai pesta dan memberantas penghapusan dosa dan pengiriman pahala bagi seseorang yang telah meninggal dunia.[8]
Ide-ide kontroversial yang digagas KH Ahmad Dahlan menghadapi berbagai rintangan dan hambatan.Namun begitu,KH Ahmad Dahlan melalui persyarikatan Muhammadiyah mampu membuktikan dengan adanya berbagai ortom,majlis dan amal usaha yang mendukung semangat untuk memurnikan ajaran islam dan kembali pada sumber ajaran islam Al-Quran dan Hadis.

B       KONSEP PENDIDIKAN KH AHMAD DAHLAN
Gagasan KH Ahmad Dahlan tentang pembaharuan islam di Indonesia,selain karena interaksinya dengan beberapa pemikiran pembaharuan di Timut Tengah,juga dikuatkan dengan keprihatinannya terhadap kondisi umat islam di Indonesia.Umat islam terjebak pada kejumudan,kebodohan dan stagnanasi.Hal ini diperparah dengan penjajahan Belanda yang begitu merugikan bangsa Indonesia.
Secara umum ide pembaharuan KH Ahmad Dahlan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu; pertama berupaya memurnikan (purifikasi) ajaran islam dari khurafat,tahayul dan bid’ah yang tercampur dalam aqidah dan ibadah.Kedua,mengajak umat islam untuk keluar dari pemikiran tradisional melalui reinterpretasi terhadap doktrin islam dalam rumusan dan penjelasan yang dapat diterima oleh rasio.[9]
Oleh karenanya upaya strategis yang dapat dilakukan untuk  menyelamatkan umat Islam dari pemikiran yang statis menuju pemikiran yang dinamis adalah melalui pendidikan.Pendidikan harus menjadi prioritas dalam pembangunan umat.Kunci dari kemajuan umat adalah dengan kembali pada Al-Quran dan Hadis
Bagi KH Ahmad Dahlan, Islam hendaknya didekati serta dikaji melalui kacamata modern sesuai dengan panggilan dan tuntutan zaman, bukan secara tradisional. Beliau mengajarkan kitab suci Al Qur'an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak hanya pandai membaca ataupun melagukan Qur'an semata, melainkan dapat memahami makna yang ada di dalamnya. Dengan demikian diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai dengan yang diharapkan Qur’an itu sendiri. Menurut pengamatannya, keadaan masyarakat sebelumnya hanya mempelajari Islam dari kulitnya tanpa mendalami dan memahami isinya. Sehingga Islam hanya merupakan suatu dogma yang mati.[10]

                              1.            Tujuan Pendidikan
Dalam merumuskan konsep dan tujuan pendidikan islam yang ideal,harus dilandaskan pada sebuah kerangka filosofis yang kokoh.Tugas penciptaan manusia setidaknya ada dua yaitu sebagai Abd Allah dan sebagai Khalifah di bumi.Oleh karenanya pendidikan yang diberikan harus mendukung upaya manusia untuk melakukan tugas penciptaannya.
Dalam proses penciptaannya,manusia diberikan  ruh dan akal.Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat sebagai media dalam mengembangkan potensi ruh untuk menalar petunjuk pelaksanaan kepatuhan manusia pada Penciptanya.Akal disini dipandang sebagai potensi yang perlu dikembangkan untuk menyusun kerangka tentang bagaimana menciptakan hubungan yang harmonis baik secara vertikal maupun horisontal dalam pelaksanaan tugas penciptaannya.
Islam sangat menekankan umatnya untuk senantiasa menggunakan akalnya untuk berpikir baik mengenai berbagai pelajaran maupun dalam melihat berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya.Seperti tersurat dalam QS  Al An’am Ayat 50
@è% Hw ãAqè%r& óOä3s9 ÏZÏã ßûÉî!#tyz «!$# Iwur ãNn=ôãr& |=øtóø9$# Iwur ãAqè%r& öNä3s9 ÎoTÎ) î7n=tB ( ÷bÎ) ßìÎ7¨?r& žwÎ) $tB #Óyrqム¥n<Î) 4 ö@è% ö@yd ÈqtGó¡o 4yJôãF{$# 玍ÅÁt7ø9$#ur 4 Ÿxsùr& tbr㍩3xÿtGs? ÇÎÉÈ  
Katakanlah: aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
Namun begitu memang tidak semua hal dapat dijangkau oleh akal.Artinya ada hal-hal yang memang diluar kemampuan akal manusia untuk memikirkannya.QS Luqman Ayat10
t,n=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÎŽötóÎ/ 7uHxå $pktX÷rts? ( 4s+ø9r&ur Îû ÇÚöF{$# zÓźuru br& yÏJs? öNä3Î/ £]t/ur $pkŽÏù `ÏB Èe@ä. 7p­/!#yŠ 4 $uZø9tRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB $oY÷Gu;/Rr'sù $pkŽÏù `ÏB Èe@à2 8l÷ry AOƒÍx. ÇÊÉÈ  
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
Menurut KH. Ahmad Dahlan, pendidikan islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.
Tujuan pendidikan tersebut merupakan pembaharuan dari tujuan pendidikan yang saling bertentangan pada saat itu yaitu pendidikan pesantren dan pendidikan sekolah model Belanda. Di satu sisi pendidikan pesantren hanya bertujuan untuk menciptakan individu yang saleh dan mendalami ilmu agama.tetapi tidak menguasai ilmu pengetahuan umum Sebaliknya, pendidikan sekolah model Belanda merupakan pendidikan sekuler yang didalamnya tidak diajarkan agama sama sekali. Akibatnya lahirlah dua kutub : lulusan pesantren yang menguasai agama tetapi tidak menguasai ilmu umum dan sekolah Belanda yang menguasai ilmu umum tetapi tidak menguasai ilmu agama.
Melihat adanya ketimpangan antara pesantren dengan sekolah model Belanda tersebut, KH. Ahmad Dahlan mempunyai gagasan  bahwa tujuan pendidikan yang sempurna adalah melahirkan individu yang utuh menguasai ilmu agama dan ilmu umum, material dan spritual serta dunia dan akhirat. Bagi KH. Ahmad Dahlan kedua hal tersebut (agama-umum, material-spritual dan dunia-akhirat) merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain .Proses pendidikan harusnya menggabungkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum untuk mempertajam intelektualitas dan spiritualitas siswa atau dengan kata lain bersifat integral.. Inilah yang menjadi alasan mengapa KH. Ahmad Dahlan mengajarkan pelajaran agama dan ilmu umum sekaligus di Madrasah Muhammadiyah.
                              2.            Kurikulum Pendidikan
                                                       a.            Materi Pendidikan
Menurut Ahmad Dahlan materi pendidikan hendaknya mencakup beberapa hal diantaranya yaitu,
1)       Al Quran dan Hadis yang meliputi ibadah,persamaan derajat,fungsi perbuatan manusia dalam menentukan nasibnya,musyawarah,pembuktian kebenaran AlQuran dan hadis menurut akal ,kerjasama antara agama-kebudayaan,kemajuan peradapan ,hukum kausalitas perubahan,nafsu dan kehendak,demokratisasi dan liberalisasi,kemerdekaan berpikir,dinamika kehidupan dan peranan manusia di dalamnya
2)      membaca,menulis,berhitung dan ilmu bumi
3)      menggambar,seni
4)      pendidikan perilaku (akhlak)
Berpijak dari hal diatas,maka sesungguhnya KH Ahmad Dahlan menginginkan pengelolaan pendidikan islam secara modern dan profesional,sehingga pendidikan yang dilaksanakan mampu memenuhi kebutuhan peserta didik menghadapi dinamika zamannya.Untuk itu pendidikan islam perlu membuka diri ,inovatif dan progresif.

                                                      b.            Metode Pengajaran
Islam adalah agama yang menghendaki adanya tajdid.Hal ini sebagaimana QS Ar Ra’du ayat 11

¼çms9 ×M»t7Ée)yèãB .`ÏiB Èû÷üt/ Ïm÷ƒytƒ ô`ÏBur ¾ÏmÏÿù=yz ¼çmtRqÝàxÿøts ô`ÏB ̍øBr& «!$# 3 žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 !#sŒÎ)ur yŠ#ur& ª!$# 5Qöqs)Î/ #[äþqß Ÿxsù ¨ŠttB ¼çms9 4 $tBur Oßgs9 `ÏiB ¾ÏmÏRrߊ `ÏB @A#ur ÇÊÊÈ  
 Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Hal ini mencerminkan bahwa islam menolak adanya kejumudan dan taklid buta .Islam mendorong umatnya untuk mendayagunakan potensi akalnya untuk berpikir dan melakukan tindakan nyata.Hal ini dilakukan dengan proses ijtihad,yaitu mengerahkan otoritas intelektual untuk sampai pad asuatu  konklusi tentang berbagai persoalan .
KH Ahmad Dahlan menggugat praktek pendidikan di Indonesia di masa itu.Pendidikan hanya dipahami sebagai proses pewarisan adat dan sosialisasi perilaku individu maupun sosial yang telah menjadi model baku dalam masyarakat.Pendidikan tidak memberikan kebebasan peserta didik untuk berkreasi dan berprakarsa.Hal ini menyebabkan proses pendidikan tidak menuju arah dialogis,padahal dengan cara dialogis dimana peserta didik dikembangkan kemampuan berpikir kritis adalah satu langkah strategis untuk mendapat pengetahuan yang tinggi.
Untuk itu KH Ahmad Dahlan mendirikan lembaga pendidikan yang berorientasi pada pendidikan modern yaitu menggunakan sistem klasikal.Menggabungkan antara sistem pendidikan Belanda dan Sistem pendidikan tradisional secara integral.







BAB III
PENUTUP

A      KESIMPULAN
KH.Ahmad Dahlan seorang tokoh pendidikan Indonesia yang telah meletakkan dasar-dasar pembaharuan bagi dunia pendidikan.Dengan melihat kondisi masyarakat Indonesia yang dipenuhi kejumudan dan kebodohan,KH Ahmad Dahlan tergerak untuk membuat perubahan.Hal ini didorong pula oleh interaksinya dengan berbagai pemikiran pembaharuan dari tokoh-tokoh di Timur Tengah sepert Ibn Taimiyah, Ibn Qoyim al Jauziyah,Muhammad bin Abdul wahab,Jamla al Din al Afghani,Muhammad Abduh,Rasyid Ridha dan sebagainya
Pemikiran pembaharuannya secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu purifikasi (pemurnian ) ajaran islam dan tajdid dengan menggunakan akal (ijtihad) ,menghilangkan taklid yang membabi buta.Untuk itu pada tahun 1912,KH Ahmad Dahlan mendirikan persyarikatan Muhammadiyah.
Dalam hal pendidikan,KH Ahmad Dahlan melakukan perubahan dalam sistem pendidikan yaitu dengan menggabungkan antara sistem pendidikan Belanda dengan pesantren tradisional.Hal ini untuk mewujudkan peserta didik yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya  Jadi peserta didik cerdas secara integral (agama-ilmu pengetahuan umum).
KH Ahmad Dahlan berpendapat bahwa manusia dibekali potensi akal yang harus dikembangkan.Oeh karenanya pendidikan harus mengedepankan proses dialogis yang merangsang peserta didik untuk berpikir kritis.

B       SARAN
Pembaharuan dalam dunia pendidikan perlu untuk selalu dilakukan.Hal ini karena jaman yang terus berubah menuntut penyesuaian dunia pendidikan terhadap kebutuhan semasa.Pembaharuan yang dilakukan hendaknya didasarkan pada kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia,bukan sekedar mengimpor ide-ide pembaharuan dari dunia luar saja
DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi.Ensiklopedi Tokoh Pendidikan.Bandung.Nuansa.2007
Nizar,Samsul.Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta:Ciputat Press.2005





[1] www.muhammadiyah.or.id diakses 10 November 2013 pukul 7.25 WIB
[2] www.wikipedia.or.com diakses 10 November 2013pukul  7.50 WIB
[3] Samsul Nizar.Filsafat Pendidikan Islam .(Jakarta:Ciputat Press,2005) h.100
[4] Ibid h. 101
[5] Ibid
[6] www.wikipedia.or.com diakses 10 November 2013pukul  7.50 WIB
[7] www.tokohindonesia.com diakses 10 November 2013 pukul 20.20 WIB
[8] Baihaqi,Ensiklopedi Tokoh Pendidikan (Bandung:NUansa,2007) h.36-37
[9] Samsul Nizar,Filsafat Pendidikan Islam h.103-104

1 komentar:

  1. Your Affiliate Profit Machine is waiting -

    Plus, making profit with it is as easy as 1 . 2 . 3!

    Here's how it works...

    STEP 1. Input into the system which affiliate products you want to push
    STEP 2. Add PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes 2 minutes)
    STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products all by itself!

    Do you want to start making money?

    The solution is right here

    BalasHapus