Jumat, 18 April 2014

Konsep Kepribadian Guru

KONSEP KEPRIBADIAN GURU
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kepribadian Guru PAI
Dosen : Drs.H.Nur Abadi,M.A


oleh:
Ani Surani                   11-01-1355
Enjangwikantini          11-01-1355
Purwaningsih              11-01-1355
Sulasman                     11-01-1355
Budi Santosa               11-01-1355
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH WATES
Jl Jambu No 1, Wonosidi Lor, Wates, Kulonprogo, D.I.Yogyakarta
2014

                                               



BAB I PENDAHULUAN

A      LATAR BELAKANG
Guru dalam dunia pendidikan memiliki peran strategis dalam mencapai tujuan pendidikan. Di dalam kehidupan masyarakat,guru juga dipandang sebagai sosok yang seharusnya patut dijadikan seorang suri tauladan.Dalam upaya melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembannya,guru dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagaimana yang digariskan dalam undang-undang.Kompetensi ini meliputi kompetensi pedagogik,profesional,sosial dan kepribadian.Pada banyak kebijakan untuk pengembangan guru,berbagai pihak masih berfokus pada kompetensi pedagogik dan profesional, dan sedikit yang menyentuh pada kompetensi kepribadian.

Padahal,kepribadian seorang guru tercermin dari  dari performance guru tersebut dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya melakukan pengajaran dan pendidikan.Sosok seorang guru adalah pribadi yang dekat dengan anak didik karena intensitas pertemuan dan komunikasinya.Sehingga,kepribadian adalah satu hal yang penting untuk juga diperhatikan oleh seorang guru.Penampilan dan pembawaan guru sangat berpengaruh terhadap tanggapan dari peserta didik.Pribadi positif seorang guru tentu akan mendapat tanggapan positif pula dari peserta didik,begitupun sebaliknya.Oleh karenanya,penting untuk  kita membahas tentang kepribadian seorang guru.

B       RUMUSAN MASALAH
                              1.            Apa pengertian kepribadian guru?
                              2.            Apa saja tipe-tipe kepribadian itu?
                              3.            Hal apa yang berpengaruh terhadap kepribadian?
                              4.            Bagaimana kepribadian seorang guru dalam islam?
                              5.            Bagaimana kepribadian seorang guru menurut undang-undang?

C       TUJUAN
                              1.            Mengetahui pengertian konsep kepribadian guru
                              2.            Mengetahui tipe-tipe kepribadian itu
                              3.            Mengetahui kepribadian guru dalam islam.
                              4.            Mengetahui kepribadian seorang guru dalam undang-undang dan peraturan pemerintah

D      MANFAAT
                              1.            Meningkatkan dan memperdalam pengetahuan mahasiswa mengenai kepribadian seorang guru
                              2.            Memberikan gambaran tentang kepribadian guru yang baik dan sesuai aturan pemerintah.
                              3.            Memberikan motivasi bagi mahasiswa  calon guru untuk dapat membentuk kepribadian yang mencerminkan karakter seorang guru.











BAB II PEMBAHASAN
           
A      PENGERTIAN KONSEP KEPRIBADIAN GURU
Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,konsep diartikan dengan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.Sedangkan di dalam Oxfort Student’s Dictionary of English, concept is an adea; a basic prinsiple.Dari uraian tersebut maka konsep dapat dipahami sebagai sebuah ide atau gambaran umum tentang suatu hal.
Kepribadian dalam istilah Inggris disebut dengan personality dalam Oxford Student’s Dictionary of Englih diartikan dengan the different qualities of a person’s charakter that make  him/her different from other people.
Beberapa ahli mendefinisikan kepribadian sebagai berikut:
1.      Allport
Dengan mengecualikan beberapa sifat kepribadian dapat dibatasi sebagai cara bereaksi yang khas dari seseorang individu terhadap perangsang sosial dan kualitas penyesuaian diri yang dilakukannya terhadap segi sosial dari lingkungannya.
2.      Mark A.May
Apa yang memungkinkan seseorang berbuat efektif atau memungkinkan seseorang mempunyai pengaruh terhadap orang lain . Dengan kata lain , kepribadian adalah nilai perangsang sosial perangsang seseorang.
3.      Woodworth
Kualitas dari seluruh tingkah laku seseorang.
4.      Morrison
Keseluruhan dari apa dicapai seseorang individu dengan jalan menampilkan hasil-hasil kultural dari evolusi sosial.
5.      Hartmann
Susunan yang terintegrasikan dari ciri-ciri umum seorang individu sebagaimana dinyatakan dalam corak khas yang tegas yang diperlihatkan kepada orang lain.
6.      L.P Thorp
Sinonim dengan pikiran tentang berfungsinya seluruh individu secara organisme yang meliputi seluruh aspek yang secara verbal terpisah-pisah seperti : intelek, watak, motif, emosi, minat, kesediaan untuk bergaul dengan orang lain (sosialitas), dan kesan individu yang ditimbulkannya pada orang lain serta efektivitas sosial pada umumnya.
7.      C.H Judd
Hasil lengkap serta merupakan suatu keseluruhan dari proses perkembangan yang telah dilalui individu.
8.      Wetherrington
Dari seluruh definisi yang telah dikemukakan di atas Wetherington menyimpulkan, bahwa kepribadian mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
                                           a.            Manusia karena keturunannya mula sekali hanya merupakan individu dan kemudian barulah merupakan suatu pribadi karena pengaruh belajar dan lingkungan sosialnya.
                                          b.            Kepribadian adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang secara terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek saja dari keseluruhan itu.
                                           c.            Kata kepribadian menyatakan pengertian tertentu saja pada pikiran orang lain dan isi pikiran itu ditentukan oleh nilai perangsang sosial seseorang.
                                          d.            Kepribadian tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statis, seperti bentuk badan atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan kesatuan dari tingkah laku seseorang.
                                           e.            Kepribadian   tidak berkembang secara pasif saja, setiap orang mempergunakan kapasitasnya secara aktif untuk menyesuaikan diri kapada lingkungan sosial. [1]
  Dalam buku  Psikologi,Carol Wade  menyatakan  kepribadian adalah pola-pola perilaku ,tata krama,pemikiran,motif dan emosi yang khas yang memberikan karakter kepada individu sepanjang waktu dan pada berbagai situasi yang berbeda.Pola ini meliputi banyak trait yaitu cara-cara dan kebiasaan  berperilaku, berpikir, dan merasakan: pemalu, ramah,mudah berteman,kasar,murung,percaya diri, dan sebagainya. [2]  Kepribadian merupakan pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya.[3] 
Dalam pengertian umum orang tidak mengalami kesulitan untuk menjelaskan siapa guru dan bagaimana sosok guru.Dalam pengertian ini,makna guru selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan pendidikan anak, di lembaga pendidikan dan mereka harus menguasai bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum.Secara umum, baik sebagai pekerjaan atau sebagai profesinya,guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat penting.
Secara legal formal,guru adalah seseorang yang memperoleh surat keputusan (SK),baik dari pemerintah maupun swasta,untuk melaksanakan tugasnya. Dalam surat edaran Mendikbud dan kepala BAKN Nomor 57686/MPK/1989 dinyatakan lebih spesifik bahwa “Guru ialah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah(termasuk hak yang melekat pada jabatan)”.
 Dalam Undang-undang  Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,guru dipandang sebagai bagian yang kecil dari istilah “pendidik”.Dinyatakan dalam Pasal 39 (2) pengertian tentang pendidik sebagai berikut:
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,menilai hasil pembelajaran,melakukan pembimbingan, dan pelatihan serta melakukan penelitihan dan pengabdian kepada masyarakat,terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi ”

Dalam hal ini,Ketentuan Umum butir 6 menyatakan pendidik sebagai berikut.
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.”
Jadi konsep kepribadian guru disini adalah gambaran umum tentang pola perilaku atau karakter seorang guru atau pendidik   secara terintegrasi yang timbul karena adanya belajar dan bersifat  tidak statis yang berkaitan atau memberi pengaruh terhadap kegiatan mendidik yang dilakukannya baik secara langsung maupun tidak.
B       TIPE-TIPE KEPRIBADIAN
Dalam ilmu psikologi,secara garis besar pembagian tipe kepribadian manusia ditinjau dari bebarapa aspek antara lain:
1.      Aspek Biologis, yang mempengaruhi tipe kepribadian seseorang didasarkan atas konstitusi tubuh dan bentuk tubuh yang dimiliki seseorang. Tokoh yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek biologis adalah :
                              a.            Hippocrates dan Galenus
Mereka berpendapat, bahwa yang mempengaruhi tipe kepribadian seseorang adalah jenis cairan tubuh yang paling dominan, yaitu:
1)      Tipe Choleris : sifatnya agak emosi, mudah marah dan mudah tersinggung.
2)      Tipe Melancholic : agak tertutup, rendah diri, mudah sedih dan sering putus asa.
3)      Tipe Plegmatis: statis, lamban, apatis, pasif, dan pemalas
4)      Tipe Sanguinis :agak aktif, cekatan, periang dan mudah bergaul. 
                              b.            Kretchmer
Kretchmer mendasarkan pada bentuk tubuh seseorang.
1)      Tipe Astenis atau liptosome :tubuh tinggi kurus.
2)      Tipe Piknis,tubuh gemuk bulat Sifat:periang,mudah bergaul,suka humor.
3)      Tipe Atletis,tubuh tinggi kekar berotot.Sifat mudah menysuaikan diri,berpendirian teguh dan pemberani.
4)      Tipe displastis,bentuk tubuh campuran.Sifat mudah terombang ambing oleh situasi.
                               c.            Sheldon
1)      Ektomorph          :suka menyendiri kurang bergaul
2)      Mesomorph          :giat bekerja,mampu mengatasi sifat agresif
3)      Endomorph         :kurang cerdas,senang makan,suka dengan kemudahan yang tidak banyak membawa resiko.
2.      Aspek Sosialis, pembagian ini didasarkan kepada pandangan hidup dan kualitas sosial seseorang . Yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek sosiologi ini antara lain :
a.       Edward Spranger, ia berpendapat bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh pandangan hidup mana yang dipilihnya. Berdasarkan hal itu ia membagi tipe kepribadian menjadi :
1)      Tipe Teoritis, orang yang perhatiaanya selalu diarahkan kepada masalah teori dan nilai-nilai, ingin tahu, meneliti dan mengemukakan pendapat.
2)      Tipe Ekonomis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada manfaat segala sesuatu berdasarkan faedah yang dapat mendatangkan untung rugi.
3)      Tipe Estetis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada masalah-masalah keindahan.
4)      Tipe Sosial, yaitu orang yang perhatiannya tertuju ke arah kepentingan kemasyarakatan dan pergaulan.
5)      Tipe Politis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada kepentingan kekuasaan, kepentingan dan organisasi.
6)      Tipe Religius, yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senang dengan masalah-masalah ke-Tuhanan, dan keyakinan agama.
b.      Muray, membagi kepribadian menjadi :
1)      Tipe Teoretis, yaitu  orang yang menyenangi ilmu pengetahuan, berfikir logis dan rasional.
2)      Tipe Humanis, yaitu tipe orang yang memiliki sifat kemanusiaan mendalam.
3)      Tipe Sensasionis, yaitu tipe orang yang suka sensasi dan berkenalan.
4)      Tipe Praktis, yaitu tipe orang yang giat bekerja dan mengadakan praktik.
                               c.            Fritz Kunkel
1)      Tipe Sachelichkeit:banyak menaruh perhatian pada masyarakat
2)      Tipe ichhaftigkeit:banyak menaruhh perhatian pada diri sendiri
3.      Aspek Psikologis
a.       Dalam pembagian tipe kepribadian berdasarkan psikologis Prof.Heyman mengemukakan, bahwa dalam diri manusia terdapat tiga unsur :  emosionalitas, aktivitas, dan fungsi sekunder (proses pengiring).
1)      Emosionalitas, merupakan unsur yang mempunyai sifat yang didominasi oleh emosi yang positif , sifat umumnya adalah kurang respek terhadap orang lain, perkataan berapi-api, tegas, ingin menguasai, bercita-cita yang dinamis, pemurung,dan suka berlebih-lebihan.
2)      Aktivitas, yaitu sifat yang dikuasai oleh aktivitas gerakan, sifat umum yang tampak adalah lincah, praktis, berpandangan luas, ulet, periang dan selalu melindungi kepentingan orang lemah.
3)      Fungsi Sekunder, yaitu sifat yang didominasi oleh kerentanan perasaan, sifat umum yang tampak, watak tertutup, tekun, hemat, tenang dan dapat di percaya.
b.      Carl Gustav yang membagi manusia menjadi dua pokok :
1)      Tipe Extrovert, yaitu orang yang terbuka dan banyak berhubungan dengan kehidupan nyata.
2)      Tipe Introvert, yaitu orang yang tertutup dan cenderung kepada berpikir dan merenung.

C       FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPRIBADIAN
Faktor sikap,bakat,kecakapan,minat dan perasaan (instrinsik faktor) sangat berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seseorang.Juga need/kebutuhan dan motivasi serta tujuan seseorang demikian dengan persepsi seseorang.
Faktor ekstrinsik atau faktor yang datangnya dari luar seperti sosialisasi seseorang,faktor budaya,nilai,ideologi akan pula berpengaruh terhadap kepribadian.[4]
Pembentukan kepribadian menurut teori psikodinamika sigmund Freud,dimulai dari id,ego dan super ego.Id sudah ada sejak manusia dilahirkan dan merupakn sumber energi psikologis yang tidak disadari dan motivasi untuk menghindari rasa sakit  dan mendapat kesenangan.Ego merupakan sistem kedua yang ada setelah id.Ego adalah wasit antara kebutuhan insting dan tuntutan hukum sosial masyarakat.Superego mewakili moralitas  termasuk didalamnya suara hati yang memberitahu kebenaran.

D      KEPRIBADIAN GURU DALAM  ISLAM
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah,dalam tugas penciptaannya mempunyai dua fungsi sebagai khalifah dan hamba Alllah. Guru dalam islam adalah orang yang betanggungjawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan seluruh potensinya,baik potensi afektif,kognitif maupun psikomotorik.Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggungjawab meberikan pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan  serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah
Tokoh paling sukses yang mendidik karakter manusia adalah Muhammad SAW.Keluhuran budi dan dan sifat keteladanan beliau tersurat dalam QS Ahzab  21.
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ  
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Kemuliaan sifatnya yang paling mendasar adalah shiddiq,fathonah,tabligh dan amanah.Keempat karakter inilah yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk mengembangkan nilai-nilai mulia lainnya.Akan tetapi sebagai seorang guru guru harus memiliki sifat –sifat yang lebih spesifik untuk menunjang pekerjaannya.Berikut adalah sifat-sifat keguruan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
1.      Kasih sayang.Sifat kasih sayang wajib dimiliki oleh setiap pendidik sehingga proses pembelajaran yang diberikan menyentuh hingga ke relung kalbu.
2.      Sabar,Sifat sabar adalah bekal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pendidik yang sukses.Keragaman sikap dan kemamauan memahami yang dimiliki oleh anak didik menjadi tantangan bagi pendidik.
3.      Cerdas,seorang pendidik harus mampu menganalisis setiap masalah yang muncul dan memberikan solusi yang tepat untuk mengembangkan anak didiknya.Kecerdasan yang dibutuhkan tidak hanya intelektual namun juga emosional dan spiritual.
4.      Tawadhu’.Sifat tawadhu akan mempermudah pembelajaran dan memperkuat pengaruh baik pendidik kepada anak didik karena penghormatan
5.      Bijaksana
6.      Pemberi maaf
7.      Kepribadian yang kuat (kewibawaan,tidak cacat moral,dan tidak diragukan kemampuannya) sehingga memunculkan appresiasi dari anak didik ,bukanya appriori.Secara otomatis kepribadian yang kuat bisa mencegah terjadinya banyak kesalahan dan mampu menanamkan keyakinan dalam diri anak.
Menurut Imam Al Ghazali seorang guru hendaknya memiliki sifat-sifat sebgai berikut
                  1.            rasa kasih sayang dan simpatik
                  2.            tulus ikhlas
                  3.            jujur dan terpercaya
                  4.            lemah lembut dalam memberi nasehat
                  5.            berlapang dada
                  6.            memperlihatkan perbedaan individu
                  7.            mengajar tuntas
                  8.            memiliki idealisme
Konsep guru yang diajarkan Al Ghazali mampu mengungkapkan ciri-ciri guru yang baik. [5]
Syarat pokok guru dalam islam menurut Sulani
1.      Syarat syakhsiah,memiliki kepribadian ysang dapat diandalkan
2.      Syarat ilmiah, memiliki ilmu yang mumpuni
3.      Syarat idhafiah, mengetahui menghayati dan menyelami manusia yang dihadapinya [6]

E       KEPRIBADIAN GURU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
Menurut PP No 74 tahun 2008,Guru wajib mempunyai kompetensi yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan,dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai,dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,kepribadian,sosial dan profesional.Kompetensi kepribadian yang sekurang-kurangnya harus dimiliki oleh guru yaitu:
1.      Beriman dan bertakwa;
Bertakwa adalah iman kepada Allah yang dapat menumbuhkan karakter rendah hati dan optimistik.Bertaqwa adalah cinta kepada Allah dan cinta akan menumbuhkan motivasi positif dan berkreativitas tinggi
Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin mendidik anak didik agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa kepada-Nya. Sebab ia adalah teladan bagi anak didiknya sebagaimana Rasulullah saw,menjadi teladan bagi umatnya. Sejauh mana guru mampu memberi teladan yang baik kepada semua anak didiknya, sejauh itu pulalah ia akan diperkirakan akan berhasil mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
2.      Berakhlak mulia;
            Budi pekerti guru penting dalam pendidikan watak anak didik. Guru harus menjadi teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru. Di antara tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula. Guru yang tidak berakhlak mulia tidak mungkin dipercaya untuk mendidik.
            Yang dimaksud akhlak mulia dalam ilmu pendidikan Islam adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti yang dicontohkan pendidik utama, Nabi Muhammad saw. Dalam kegiatan mengajar / mendidik sikap guru sangat penting. karena berhasilnya mengajar sangat ditentukan oleh sifat dan sikap guru.
3.      Arif dan bijaksana;
Untuk memndisiplinkan siswa perlu teladan guru.Dalam menanamkan disipilin guru bertanggungjawab mengarahkan dan berbuat baik ,menjadi contoh sabar dan penuh pengertian (bijaksana) .Guru harus dapat mendisiplinkan siswa dengan kasih sayang,terutama disiplin diri.
§  membantu peserta didik mengembangkan pola perilaku untuk dirinya
§  meningkatkan standar perilakunya
§  menggunakan pelaksanaan aturan untuk menegakkan disiplin [7]
4.      Demokratis;
Pelanggaran siswa terhadap peraturan terjadi bukan karena tidak taat aturan.Tetapi mungkin karena kurangnya rasa memiliki terhadap aturan tersebut.Budaya musyawarah dan dialog adalah perlu juga untuk dikembangkan oleh guru dalam hubungannya dengan siswa sehingga guru tidak bersikap otoriter dan terjalin komunikasi dialogis.
5.      Mantab,stabil dan dewasa
Banyak masalah yang dapat timbul karena kepribadaian guru yang kurang mantab,stabil dan dewasa.Kondisi yang demikian sering membuat guru melakukan tindakan-tindakan yang tidak profesional,tidak terpuji dan bahkan tindakan yang tidak senonoh.Misalnya.kasus tindak kekerasan terhadap peserta didik,pelecehan seksual dan sebagainya.Hal ini tentu mencoreng citra guru sebagai panutan dan teladan siswa.
6.      Berwibawa;
Kewibawaan adalah sikap dan penampilan yang dapat menimbulkan rasa segan dan rasa hormat.Sehingga dengan kewibawaan seperti itu anak didik merasa memperoleh pengayoman dan perlindungan

Q.S Furqan ayat 63
ߊ$t7Ïãur Ç`»uH÷q§9$# šúïÏ%©!$# tbqà±ôJtƒ n?tã ÇÚöF{$# $ZRöqyd #sŒÎ)ur ãNßgt6sÛ%s{ šcqè=Îg»yfø9$# (#qä9$s% $VJ»n=y ÇÏÌÈ  
63. dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

Kewibawaan harus dimiliki oleh guru, sebab dengan kewibawaan proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik, berdisiplin, dan tertib.
7.      Jujur;
Kejujuran  adalah karakter yang sangat penting dimiki oleh seorang guru.Ditengah kondisi bangsa Indonesia saat ini,nilai-nilai kejujuran adalah nilai yang sangat perlu ditanamkan pada siswa.Guru sebagai role of mode harus terlebih dahulu memiliki karakter kejujuran ini untuk kemudian bisa menanamkannya pada siswanya.
8.      Sportif;
Sportif adalah jiwa ksatria  yang juga perlu dimiliki seorang guru.Guru harus memiliki kebesaran hati untuk mengakui kesalahan jika berbuat keliru.Menghargai kesepakatan dan aturan yang telah disepakati.Jiwa sportif akan melahirkan kompetisi yang sehat.Dalam menumbuhkan prestasi belajar siswa,sportivitas adalah nilai yang harus dijunjung tinggi.
9.      Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
Menjadi teladan merupakan bagian integral dari seorang guru.Guru harus menjadi teladan di dalam pengajaran dan seluruh aspek kehidupannya.
10.  Secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
Guru harus senantiasa mengevaluasi kinerjanya sendiri,meski tanpa adanya pengawasan.Evaluasi ini dimaksudkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.Segala hal yang dipandang belum optimal harus di tingkatkan sehingga mutu pembelajaran dan lulusan dapat mencapai  target yang diharapkan.
11.  Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Ilmu pengetahuan,teknologi dan zaman selalu berkembang.Guru meskipun telah memiliki kualifikasi pendidikan sebagaimana yang distandarkan pemerintah,masih tetap dan terus mengembangkan pribadinya.Guru tidak boleh puas dengan apa yang dimilikinya sekarang,karena tanpa mengembangkan diri,guru akan segera tertinggal jauh dari perkembangan jaman.
Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kemampuan kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa; (4) arif (5) berwibawa; (6) menjadi teladan bagi peserta didik dan (7) berakhlak mulia; Sementara itu, Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru menjelaskan kompetensi kepribadian untuk guru kelas dan guru mata pelajaran, pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagai berikut:
  1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, mencakup:
(a) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender; dan
 (b) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
  1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mencakup:
(a) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi;
(b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan
 (c)berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
  1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, mencakup:
(a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan
(b) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
  1. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, mencakup:
(a)  menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi;
(b) bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri; dan
(c) bekerja mandiri secara profesional.
  1. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, mencakup:
(a) memahami kode etik profesi guru;
(b) menerapkan kode etik profesi guru; dan
(c) berperilaku sesuai dengan kode etik guru.




BAB III PENUTUP

A      KESIMPULAN
Konsep kepribadian guru adalah gambaran umum tentang pola perilaku atau karakter seorang guru atau pendidik   secara terintegrasi yang timbul karena adanya belajar dan bersifat  tidak statis yang berkaitan atau memberi pengaruh terhadap kegiatan mendidik yang dilakukannya baik secara langsung maupun tidak.
Dalam ilmu psikologi,secara garis besar pembagian tipe kepribadian manusia ditinjau dari bebarapa aspek antara lain:biologis,sosialis dan psikologis.
Perkembangan kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam /instrinsik (sikap,bakat,kecakapan,minat ,perasaan,kebutuhan,motivasi dan tujuan) dan faktor luar/ekstrinsik (sosialisasi, budaya,nilai,ideologi).
Dalam islam,teladan terbaik pendidk adalah Rasulullah SAW yang memiliki empat sifat utama yaitu tabligh,fathonah,amanah dan shidiq.Dalam aturan perundang-undangan di Indonesia,Kepribadain seorang guru dinyatakan dengan istilah kompetensi kepribadaian yang tertuang dalam PP No 74 Tahun 2008,Penjelasan PP No 19 Tahun 2005 dan permendiknas No. 16 Tahun 2007

B       SARAN
1.      Bagi guru dan calon guru,hendaknya memperhatikan  kompetensi pendidik secara keseluruhan dan menitikberatkan pada kompetensi kepribadian karena kepribadian seorang guru memberikan nilai pengaruh yang besar bagai peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA


Barnawi,Arifin.Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter.Yogyakarta :Ar-ruzz Media 2012
Carole Wade Carole Travis. Psikologi jilid 2 .Jakarta: Erlanggga 2007 Jalaludin.Psikologi Agama.Jakarta:Raja Grafindo Persada.2007
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta:Ar-ruzz.2008
Mulyasa. Standar Kompetensi dan Serifikasi Guru Bandung:PT Remaja Rosda Karya .2008
Tri Rusmi Widayatun.Ilmu Perilaku.Jakarta:CV Agung Seto.1999
Undang-Undang Rebublik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Rebublik Indonesia No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
Peraturan Pemerintah Rebublik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan





[1] Prof.Dr.H.Jalaludin.Psikologi Agama.(Jakarta:Raja Grafindo Persada,2007) edisi revisi h.192-193
[2] Carole Wade Carole Travis. Psikologi jilid 2 (Jakarta: Erlanggga 2007 ) h.194
[3] Tri Rusmi Widayatun.Ilmu Perilaku.(Jakarta:CV Agung Seto.1999) h.55
[4] Tri Rusmi Widayatun,1999 h. 57
[5] Barnawi Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Yogyakarta:Ar-ruzz Media 2012) h.93-97
[6] Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional.( Yogyakarta:Ar-ruzz 2008) h.129
[7] Dr E Mulyasa M.Pd. Standar Kompetensi dan Serifikasi Guru (Bandung:PT Remaja Rosda Karya ,2008) cet 3  h.123

Tidak ada komentar:

Posting Komentar